Mengulik Kisah Misteri Gunung Indonesia

Kawan-kawan sangat bersemangat untuk secepatnya mencapai puncak, dan benar saja saya tertinggal jauh dengan ke-lima kawan saya. Saya bisa mengkalim tertinggal jauh karena jalur Cisentor menuju ke Rawa Embik dominan padang rumput dan ditumbuhi ilalang rendah. Jadi sejauh mata memandang kita disuguhi hamparan padang rumput dan padang ilalang. Setelah pemandangan padang ilalang kita langsung masuk di padang eidelwes.

Saya melihat kawan-kawan sudah jauh meninggalkan saya, sampai hanya kelihatan seujung jari kelingking. Karena jauhnya, maklum mereka bukan berjalan , tetapi setengah berlari.

Nah disinilah kejadian ganjil berulang kembali. Mengapa? Setelah saya sampai di Puncak Regganis, Saya sangat terkejut. Ternyata ke-lima anggota tim saya tidak ada satupun yang samapi di puncak alias saya submit sendirian.

Pikiran saya hanya dua, pasti mereka tersesat atau mereka ke jalur puncak Argopuro (puncak sesungguhnya). Kalau jalur ke puncak Rengganis tidak mungkin karena, semestinya mereka yang seharusnya sampai duluan, bukan saya.

Setelah saya menyisir seputaran puncak Rengganis dan Kawah Kering di bawah dan tak menemukan tanda-tanda keberadaannya, maka saya putuskan untuk menunggu di puncak rengganis hingga selesai Sholat Dhuhur. Setelah itu, saya langsung turun ke pos Cisentor, dan kalau tidak ada maka saya akan lanjut ke base camp untuk melaporkan bahwa ke-lima kawan saya hilang.

Ditengah kepanikan karena khawatir kelima kawan saya tersesat, saya pun berlari menuruni puncak Rengganis.

Lagi-lagi hal ganjil terjadi, tiba-tiba mendung sangat pekat turun tapi hanya sampai di ubun-ubun kepala saya. Maksudnya, batas awan gelap itu hanya dibelakang saya, sedangkan didepan saya penampakan langitnya sangat cerah.

Nah lebih anehnya lagi, awan gelap tersebut, mengikuti saya hingga sampai di perbatasan Rawa Embik. Setelah melewati rawa embik beruntung, penampakan awannya cerah kembali. Baik yang berada dibelakang saya maupun yang ada di depan saya.
Singkat cerita sampailah saya di selter Cikasur, beruntungnya kawan-kawan saya lengkap berada disana.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist