Bayi prematur yang diterima di RS El Arish belum diberi nama dan belum memiliki akta kelahiran. Kami melakukan manajemen kasus untuk setiap anak. Di Palestina, ada sekitar 52.000 perempuan yang sedang hamil, dan ada sekitar 183 persalinan per hari. Kami juga menerima orang-orang di sini yang diamputasi dan orang-orang lain yang menderita lumpuh.
Selama krisis ini, 90 persen rumah sakit di Gaza tidak berfungsi sama sekali, sekitar 250 pekerja medis terbunuh dan kurangnya peralatan serta pasokan lainnya. Kami mengalami luka serius yang perlu segera dievakuasi.
Elena Panova: Tim kami, khususnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Dana Anak-anak PBB (UNICEF), bekerja sangat erat dengan Kementerian Kesehatan dan Kependudukan. Merekalah yang memimpin evakuasi medis. Semua tim membantu meningkatkan kapasitas rumah sakit di Mesir yang menerima korban luka dari Gaza.
PBB di Mesir juga mempunyai peran penting dalam hal rotasi staf penting kemanusiaan. Kami memfasilitasi orang-orang untuk masuk ke Gaza. Inilah rekan-rekan kami di PBB, pahlawan sejati, dan staf LSM pemberani yang memasuki Gaza untuk mendukung tim di sana. Sejauh ini, sudah ada lebih dari 100 staf penting kemanusiaan yang masuk ke Gaza.
© UNICEF/UN0836043/Mostafa
Otoritas lokal di Aswan, Mesir, dan UNICEF membuka ruang ramah anak untuk memberikan dukungan kepada anak-anak dan keluarga mereka yang melarikan diri dari Sudan.
Berita PBB: Beralih ke krisis di Sudan, berapa banyak pengungsi Sudan yang berada di Mesir saat ini dan dukungan apa yang diberikan?
Neveen Alqabbaj: Secara umum, 45 persen dari sembilan juta pengungsi di Mesir adalah warga Sudan. Dalam krisis terbaru di Sudan, kami menerima lebih dari 300.000 keluarga. Bulan Sabit Merah Mesir sudah ada di sana sejak awal, membantu orang-orang melintasi perbatasan dengan aman dan mengangkut mereka ke berbagai lokasi di Mesir. Warga Sudan di Mesir tidak berkumpul di kamp-kamp, namun mereka tinggal di seluruh negeri.
Kami mendirikan pusat layanan di titik masuk. Kami menyediakan layanan bantuan kemanusiaan, peralatan kebersihan, makanan dan perlengkapan penting, menerbitkan surat-surat bagi mereka yang tidak memiliki identitas, dan dukungan psikososial untuk anak-anak dan perempuan.
Elena Panova: Segera setelah pengungsi pertama mulai tiba di Mesir, Koordinator Bantuan Darurat PBB, Martin Griffiths, mengalokasikan dana khusus dari Central Emergency Relief Fund (CERF) kepada tim kami agar kami dapat meningkatkan respons dengan cepat. Di jalur para migran (berpergian), kami memasang fasilitas air dan sanitasi, terutama oleh UNICEF, yang sederhana seperti toilet. WFP menyediakan makanan dan bantuan tunai kepada 270.000 pendatang baru. Badan kesehatan dan hak reproduksi PBB, UNFPA, dan mitranya di Mesir menciptakan ruang yang aman bagi perempuan, yang sebagian besar melarikan diri dari kekerasan seksual selama konflik.