Search

Melihat Gaya Hidup Masyarakat Modern

Aulanews.id – “One Dimensional Man, begitulah kata Herbert Marcuse (adalah kritik Marcuse terhadap masyarakat modern). Marcuse dengan tegas mengkritik bahwa, masyarakat modern adalah masyarakat yang tidak sehat lantaran di dalamnya tumbuh satu dimensi saja. Kondisi ini tercipta karena adanya satu sistem totaliter yang telah mematikan sikap kritis dari masing-masing individu atau masyarakat.

Sistem status quo tersebut berkuasa dalam tiga bentuk yang kuat yaitu: Politik, Ekonomi, dan Teknologi (ilmu pengetahuan) dengan bantuan rasio teknologis. Sistem ini menciptakan satu bentuk toleransi yang seolah-olah menyajikan kebebasan seluas-luasnya. Padahal, di baliknya, terselubung satu bentuk penindasan baru. Marcuse menyebutnya kondisi ini sebagai repressive tolerance (toleransi represif).

Dengan demikian untuk mengatasi kondisi tersebut, Marcuse mengatakan, perlu adanya kesadaran dari kelompok masyarakat untuk melakukan “the great refusal” (penolakan besar) dan juga revolusi. Potensi perubahan itu berada di tangan golongan yang terpinggirkan dan juga para intelektual. Artinya, bukan lagi di tangan para buruh karena mereka sudah kehilangan semangat revolusionernya dan ikut dalam melanggengkan sistem totaliter tersebut.

Baca Juga:  Penolakan Resmi Zaman Antroposen: Perselisihan Akademis dalam Komunitas Geologi

Rupa-rupanya, Marcuse bukanlah tokoh pertama yang melakukan kritik terhadap kondisi masyarakat modern. Sebelum dan sesudah Marcuse, ada banyak pandangan dan ulasan yang diberikan oleh tokoh-tokoh lain mengenai hal tersebut. Misalnya tokoh yang mengutarakan kritik terhadap kondisi masyarakat modern selain Marcuse adalah: Erich Fromm (The Revolution of Hope), Gabriel Marcel (Man Against Mass Society), Riesman (The Lonely Crowd), Jurgen Habermas (Towards a Rational Society), dan tokoh lainnya.

Dalam bukunya, Marcuse cukup cemerlang dalam menganalisis masyarakat industri modern. Pandangan dan kritiknya merupakan suatu bentuk tanda peringatan bagi manusia dan masyarakat bahwa ada yang salah dalam kehidupan mereka. Tentu, hal ini memerlukan perhatian besar dari individu atau anggota masyarakat sehingga, membuat manusia menjadi sadar bahwa di dalam jejak peradaban manusia tersirat berbagai kepentingan ideologis. Bahkan sampai pada taraf yang mendasar dan berkaitan dengan esensi  manusia.

Baca Juga:  Buku Tentang Etika Administrasi Publik

Permasalahan yang diuraikan adalah kenyataan yang tidak dapat disangkal dan benar-benar terjadi dalam masyarakat (tidak hanya di masanya bahkan juga hingga hari ini). Hal itu mengundang perlunya refleksi atas kenyataan dan persoalan kemanusiaan dan jalannya perkembangan masyarakat itu sendiri.

Jelas sudah, dari keseluruhan analisisnya, Marcuse menyimpulkan bahwa masyarakat industri modern merupakan masyarakat berdimensi satu. Pertanyaan mendasar yang timbul dari analisis Marcuse adalah, benarkah dengan adanya rasionalitas teknologi dan terbentuknya satu sistem represif totaliter masyarakat benar-benar menjadi masyarakat yang berdimensi satu?.

Aulanews.id – Sejumlah mantan pemain PERSIB lintas generasi memberikan dukungan langsung terhadap perjuangan tim yang pernah dibelanya saat menyingkirkan Bali United di babak semifinal Liga 1 2023/2024 lewat kemenangan 3-0...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist