KTT Perdamaian Ukraina Mendorong Swiss Yang Netral Ke Arah Pelukan Barat

Woker dan kritikus lainnya berpendapat bahwa netralitas adalah sebuah anakronisme yang digunakan sebagai dalih untuk melindungi kepentingan ekonomi dan keuangan Swiss, dan berisiko mengisolasi negara tersebut.

Diakui pada tahun 1815 oleh negara-negara Eropa setelah kekalahan Napoleon dan diabadikan dalam Konvensi Den Haag tahun 1907, netralitas Swiss membantu menyatukan konfederasi multibahasa selama Perang Dunia.

Partai Rakyat Swiss (SVP) yang beraliran kanan, yang merupakan kelompok terbesar di majelis rendah parlemen Swiss, berpendapat netralitas adalah bagian integral dari kemakmuran Swiss dan dukungan Bern terhadap Ukraina melemahkan hal tersebut.

SVP telah memulai referendum untuk menanamkan netralitas dalam konstitusi, meskipun referendum tersebut kemungkinan tidak akan diadakan sebelum tahun 2025.

Tokoh paling simbolis dari partai tersebut, Christoph Blocher, bulan ini mengkritik pertemuan puncak perdamaian tersebut, dengan mengatakan bahwa kegagalan mengundang Rusia bukanlah pertanda baik bagi Swiss.

“Kami hanya membawa orang Ukraina,” katanya. “Dan kami katakan kami netral.”

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist