Konferensi tersebut, yang menurut Swiss harus membuka jalan bagi “proses perdamaian di masa depan”, akan fokus pada isu-isu yang menjadi perhatian global seperti keselamatan nuklir, kebebasan navigasi, keamanan pangan dan masalah kemanusiaan, kata kementerian tersebut.
Swiss mengatakan Rusia harus dilibatkan dalam proses tersebut, namun membenarkan ketidakhadiran mereka pada bulan depan dengan alasan bahwa Moskow telah berulang kali mengatakan bahwa mereka tidak tertarik untuk ambil bagian.
Kremlin menggambarkan Swiss sebagai negara yang “terbuka bermusuhan” dan tidak layak menjadi penengah dalam upaya pembangunan perdamaian, khususnya karena penerapan sanksi Uni Eropa terhadap Moskow.
Bern telah mengundang lebih dari 160 delegasi ke KTT tersebut, dan berupaya keras untuk menyertakan sekutu Rusia dari negara-negara Selatan, terutama Tiongkok, yang mengatakan pihaknya sedang mempertimbangkan untuk ambil bagian.
Jika KTT tersebut dapat menghasilkan konsensus dengan sekutu-sekutu Rusia mengenai bidang-bidang yang menjadi perhatian bersama, hal ini dapat meningkatkan tekanan terhadap Moskow untuk berkompromi, kata para diplomat.
Dukungan Eropa terhadap KTT tersebut semakin kuat, dengan Kanselir Jerman Olaf Scholz mengkonfirmasi kehadirannya, bersama dengan para pemimpin dari Spanyol, Polandia dan Finlandia.
KENETRALAN
Thomas Borer, mantan duta besar Swiss untuk Jerman, mengatakan kepentingan bisnis dan keamanan Swiss sangat terkait dengan Eropa Barat, Amerika Utara dan sekutu mereka, sehingga secara strategis penting untuk mendukung Ukraina.
Protes pemerintah terhadap netralitas tidak akan mengubah hal itu, tambahnya.