Search

KPK Geledah Kantor Kementan soal Dugaan Kasus Korupsi

Aulanews.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum selesai menggeledah kantor Kementerian Pertanian (Kementan). Penggeledahan terkait kasus dugaan korupsi itu telah berlangsung lebih dari 10 jam. Berdasarkan pantauan awak media di lokasi, Jumat (29/9/2023), KPK mulai menggeledah Gedung A Kementan sekitar pukul 11.40 WIB. Namun, hingga pukul 21.30 WIB, penggeledahan belum juga selesai.

Dalam penggeledahan itu, KPK telah menyegel ruang kerja Kepala Organisasi dan Kepegawaian Kementan yang berada di lantai enam Gedung A. Sementara itu, tampak beberapa petugas kepolisian berjaga di lobi gedung tersebut.

Sekitar pukul 12.48 WIB, beberapa penyidik KPK sempat keluar. Empat penyidik meninggalkan Gedung A. Mereka masuk ke dalam dua mobil terpisah yakni mobil Innova berwarna silver dan hitam. Beberapa jam kemudian, penyidik KPK yang lain terlihat memasuki Gedung A. Hingga saat ini, belum ada lagi penyidik KPK yang meninggalkan gedung tersebut.

Baca Juga:  Sidang MKMK, 15 Guru Besar Satu Suara soal Dugaan Pelanggaran Etik Anwar Usman

Sementara itu, lebih dari empat personel kepolisian masih berjaga di lobi Gedung A. Mereka masih tampak siaga menunggu penggeledahan selesai. Belum diketahui barang apa saja yang ditemukan oleh penyidk KPK.

Sebelumnya KPK dikabarkan telah menetapkan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi. Penetapan itu menindaklanjuti peningkatan status dugaan korupsi dari tahap penyelidikan ke penyidikan. “Yang bersangkutan [SYL] sudah jadi tersangka,” ujar salah satu sumber melalui pesan tertulis, Jumat (29/9/2023).

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menyatakan tim penyidik masih terus mengumpulkan dan memperkuat alat bukti. Satu di antaranya melalui penggeledahan rumah dinas SYL yang dilakukan pada Kamis (28/9) hingga pagi tadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aulanews.id – Kehidupan berada dalam bahaya, dan “akibat yang harus ditanggung jika tidak mengambil tindakan terlalu besar”, Dr. Hanan Balkhy, Direktur Regional WHO untuk Mediterania Timur, mengatakan dalam sebuah pernyataan...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist