Seorang juru bicara Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa kementerian kesehatan memiliki “kapasitas yang baik dalam pengumpulan/analisis data dan pelaporan sebelumnya dianggap kredibel”.
Perserikatan Bangsa-Bangsa secara teratur mengutip angka-angka kematian dari kementerian tersebut, sambil menyebutkan kementerian tersebut sebagai sumbernya.
Pada awal konflik, setelah Presiden AS Joe Biden meragukan angka korban, kementerian kesehatan menerbitkan daftar terperinci dari 7.028 kematian yang telah didaftarkan pada saat itu.
Para akademisi yang meneliti rincian korban yang terdaftar mengatakan dalam sebuah artikel yang diulas oleh rekan sejawat di jurnal medis Lancet pada bulan November bahwa tidak masuk akal jika pola yang ditunjukkan dalam daftar tersebut bisa jadi merupakan hasil rekayasa.
Namun, ada pertanyaan khusus atas masuknya 471 orang yang dikatakan tewas dalam ledakan 17 Oktober di rumah sakit al-Ahli al-Arab di Kota Gaza. Sebuah laporan intelijen AS yang tidak diklasifikasikan memperkirakan jumlah korban tewas “berada di ujung bawah spektrum 100 hingga 300 orang”.
APAKAH HAMAS MENGENDALIKAN ANGKA-ANGKA ITU?
Meskipun Hamas telah menguasai Gaza sejak 2007, Kementerian Kesehatan di daerah kantong tersebut juga bertanggung jawab kepada kementerian Otoritas Palestina secara keseluruhan di Ramallah, Tepi Barat yang diduduki Israel.
Pemerintah Gaza yang dikelola Hamas telah membayar gaji semua orang yang dipekerjakan di departemen publik sejak 2007, termasuk di Kementerian Kesehatan. Otoritas Palestina masih membayar gaji mereka yang dipekerjakan sebelum itu.
Sejauh mana kendali Hamas di Gaza saat ini sulit untuk dinilai dengan pasukan Israel yang menduduki sebagian besar wilayah tersebut, termasuk di sekitar lokasi rumah sakit utama yang memberikan angka korban, dan dengan pertempuran yang masih berlangsung.
APA YANG DIKATAKAN ISRAEL?
Para pejabat Israel mengatakan bahwa angka-angka tersebut meragukan karena kendali Hamas atas pemerintahan di Gaza. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Israel, Oren Mamorstein, mengatakan bahwa angka-angka tersebut dimanipulasi dan “tidak mencerminkan kenyataan di lapangan”.
Namun, militer Israel juga telah menerima dalam sebuah briefing bahwa jumlah korban di Gaza secara keseluruhan dapat diandalkan.
Pekan lalu Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa 14.000 pejuang Hamas dan 16.000 warga sipil Palestina telah terbunuh dalam perang tersebut.