Turut berpartisipasinya 12 museum tersebut, di antaranya adalah Museum Manusia Purba Sangiran, Museum Geologi Bandung, Museum Airlangga Kota Kediri, Museum Daerah Tulungagung, Museum Angkut Kota Batu, Museum Brawijaya Malang, Museum TNI AL Loka Jala Crana AAL, Museum Sonobudoyo Yogyakarta, Museum Perkebunan Indonesia Medan, Museum Jawa Tengah Ranggawarsita, Museum Lambung Mangkurat Provinsi Kalimantan Selatan, dan UPTD Museum Bali.
Wiwiek mengaku, 12 museum tersebut memperkenalkan masing-masing koleksi mereka. Oleh karena itu, Pemkot Surabaya melalui Dinas Pendidikan (Dispendik) Kota Surabaya juga mengundang para pelajar di Kota Pahlawan untuk melihat, memahami, dan mengenal koleksi-koleksi museum yang ada di Indonesia.
“Setiap hari sekolah-sekolah akan bergiliran untuk mengunjungi pameran ini. Kebetulan anak-anak Surabaya haus informasi dan ilmu pengetahuan tentang perkembangan peradaban Indonesia. Anak-anak datang kesini, mereka belajar dan mengenal. Harapannya mereka akan cinta untuk datang ke museum,” ungkapnya.
Selain itu, Wiwiek menegaskan bahwa Pameran Cross Musea ini merupakan bagian dari komoditas industri pariwisata yang ditawarkan oleh Pemkot Surabaya. “Masyarakat Surabaya maupun luar Surabaya silahkan mengunjungi pameran ini mulai tanggal 16-19. Anda akan menemukan tentang perkembangan dan peradaban Indonesia yang bisa mengingatkan jati diri kita sebagai Bangsa Indonesia,” pungkasnya. sir