Tiga puluh dua warga Palestina terbunuh dalam operasi keamanan Israel selama beberapa minggu terakhir, dan serangan pemukim Israel terhadap komunitas Palestina, khususnya selama panen zaitun, telah meningkat.
Penembakan dan serangan oleh warga Palestina juga terus berlanjut, meskipun tidak ada korban jiwa yang dilaporkan di Tepi Barat atau Israel yang diduduki, katanya.
Dia menambahkan bahwa kemajuan Israel dalam pembangunan permukiman dan pembongkaran bangunan milik warga Palestina juga terus berlanjut, dengan beberapa menteri “sekarang secara terbuka menyerukan” aneksasi Tepi Barat yang diduduki.
“Saya tegaskan kembali bahwa aneksasi merupakan pelanggaran hukum internasional dan harus ditolak dengan tegas,” ujarnya.
Pak Hadi memberi pengarahan kepada Dewan Keamanan. Dampaknya terhadap wilayah yang lebih luasPak Hadi juga mencatat dampak konflik di Israel, di mana warga sipil terus menghadapi serangan dari Hamas dan Hizbullah.
“Sayangnya, situasinya masih buruk di seluruh wilayah. Operasi militer Israel terus berlanjut melintasi Garis Biru dengan Lebanon, begitu pula penembakan roket Hizbullah ke arah Israel, termasuk serangan yang bertubi-tubi akhir pekan ini,” ujarnya.
Dia menyambut baik upaya diplomatik yang sedang berlangsung untuk mencapai penghentian permusuhan dan mendesak semua pihak untuk menerima gencatan senjata “yang didasarkan pada implementasi penuh resolusi Dewan Keamanan 1701.”
Menyerukan gencatan senjataHadi juga memperingatkan bahwa perkembangan di wilayah pendudukan Palestina menunjukkan adanya “risiko hilangnya kerangka kerja” yang telah kita jalankan sejak tahun 1967 dan 1973 ketika Dewan Keamanan mengadopsi resolusi “yang bertujuan untuk meletakkan dasar bagi perdamaian yang adil dan abadi. ”.
