“Saya ingin menulis cerita yang merupakan alegori atau fabel tentang masyarakat kapitalis modern. Sesuatu yang menggambarkan persaingan ekstrem, agak seperti persaingan hidup yang ekstrem,” kata sutradara Hwang Dong-hyuk kepada Variety.
Dia mengatakan, sebagai permainan bertahan hidup, ini adalah hiburan dan drama manusia. Permainan itu digambarkan sangat sederhana dan mudah dimengerti. Mengapa serial Squid Game ini begitu populer di dunia?
Banyak kritikus yang menyukai Squid Game. Peringkatnya sempurna atau 100 persen di Rotten Tomatoes. Menurut Direktur Pusat Penelitian Korea di Australia Barat, Jo Elfving-Hwang, Squid Game dengan cerdik menggabungkan unsur-unsur K-drama dan film Korea.
Hal ini yang membuat serial itu sangat populer. “Tema dilumpuhkan oleh utang akan sangat akrab oleh banyak penonton Korea (dan) saya pikir ini dapat dikenali oleh orang-orang di tempat lain”, kata Dr Elfving-Hwang.
Saat Hollywood meluncurkan remake dan film superhero yang tak ada habisnya, orang mencari konten yang baru dan berbeda.
Menurut seorang penulis budaya pop, Cynthia Wang, orang-orang menginginkan cerita orisinal yang kreatif dan mereka tidak menemukannya dalam produksi waralaba yang besar, tapi menemukannya di Squid Game.
“Kami mencari streamer seperti Netflix menyediakan ini untuk kami dan Netflix, pada gilirannya, menemukan hal semacam itu di produksi lokal dari seluruh dunia,” ujar Cynthia.
Sementara itu, melansir Fast Company, 28 September 2021, acara yang dibuat oleh Hwang Dong-hyuk, pembuat film The Fortress itu menjadi terkenal karena menyentuh tema serupa dari keputusasaan dan eksploitasi kelas bawah yang dieksplorasi oleh ekspor Korea Selatan untuk mengambil alih dunia.