Kloter tersebut mengangkut 275 jamaah ditambah 2 petugas kloter. Mereka diinapkan di Hotel Front Taibah yang terletak hanya sekitar 50 meter dari pelataran Masjid Nabawi.
Sekretaris Daerah Kerja (Daker) Madinah PPIH Arab Saudi, Abdillah, mengatakan sebanyak 75 petugas disiagakan untuk melayani jamaah kloter-kloter kuota tambahan yang transit di Madinah. Pasalnya, PPIH harus memperpanjang operasional pelayanan yang semula dijadwalkan rampung pada 16 Juni mendatang.
“Kami menyiapkan petugas untuk melayani konsumen dari Daker Madinah kemudian transportasinya, bimbingan ibadah nya juga pengamanan dan perlindungan jamaah, termasuk petugas untuk layanan lansia dan layanan di Bir Ali,” ujarnya.
Para jamaah kuota tambahan mendapat layanan katering sedikitnya tiga kali sebelum pemberangkatan ke Mekah. Seperti halnya jamaah gelombang pertama yang singgah 8-9 hari di Madinah, jamaah kuota tambahan akan mengambil miqat untuk melaksanakan ihram di Masjid Bir Ali.
Diakui Abdillah, kebijakan Arab Saudi yang cukup mendadak diinformasikan membuat para jamaah BPN-21 sudah memakai kain ihram dari embarkasi. Hal itu sesuai imbauan petugas.
Meski demikian, hal itu tidak mengganggu prosesi ibadah dalam berihram karena mereka belum melafalkan niat. Mereka baru akan berniat ihram di Masjid Bir Ali.
Sejauh ini, terdapat 24 kloter jamaah kuota tambahan yang dijadwalkan tiba untuk transit di Madinah. Kloter-kloter yang membawa total 6.848 jamaah dan petugas itu tiba secara bertahap hingga 23 Juni.
Mereka ditransitkan ke Madinah karena lalu lintas penerbangan untuk kedatangan di Bandara King Abdul Aziz, Jeddah, terlampau padat.