Aulanews.id. JOMBANG – Pemerintah belum mengumumkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi naik. Tapi, kelangkaan BBM jenis pertalite sudah terjadi di Kabupaten Jombang, Jawa Timur. Sejumlah SPBU di Jombang mulai kehabisan stok. Warga harus mengantre dan rela berpindah-pindah SPBU untuk mendapatkan Pertalite. Yang tidak sabar, beralih ke Pertamax atau beli eceran dengan harga mahal.
Di SPBU Kecamatan Mojowarno, antrian kendaraan untuk mengisi BBM jenis pertalite nampak mengular sejak Senin pagi (29/8/2022). Di loket pengisian, kendaraan roda empat harus menunggu pengisian untuk mendapatkan pertalite agar bisa melanjutkan perjalanan.
Tak hanya didominasi kendaraan pribadi, antrean ini juga di dominasi kendaraan niaga. Selain roda empat, antrean untuk mengisi BBM juga nampak di loket khusus kendaraaan roda dua. Bahkan, antrean nampak memanjang hingga hampir ke area pintu masuk SPBU.
Deni, pengendara mobil mengatakan kondisi pertalite sulit dicari sejak dari kawasan Mojoagung menuju Mojowarno. Kekosongan ini juga terjadi di SPBU di kawasan Gudo yang merupakan jalur ateri pengubung Jombang-Kediri dan Malang. “Antre hampir setengah jam. Karena BBM agak susah di daerah Jombang. Keliling daerah sini tadi,” ujarnya.
Sementara SPBU di kota Jombang terlihat antrean panjang pembeli Pertalite, seperti yang terlihat di SPBU Candi Jombang. “Disini ada Pertalite tapi harus antre Panjang,” ungkap Afandy.
Warga Jombang yang tak mau antri, memilih beralih ke Pertamax atau membeli eceran di warung-warung pinggir jalan. “Capek antri panjang, saya beli eceran di warung. Pertalite dijual Rp 10 ribu per liter, tapi tidak apa-apa daripada ngantre,” kata Nety. Menurut Nety, di beberapa warung eceran BBM jenis Pertalite juga kosong. Pengendara yang tidak sabar memilih membeli pertamax dengan harga Rp 15 ribu per liter.
