Aulanews.id – Ini adalah “anak-anak yang selamat dari pemboman tetapi mungkin tidak selamat dari kelaparan,” kata Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros di X, sebelumnya Twitter.
Mendampingi peringatan ketua WHO tersebut, kesaksian video dari unit anak Rumah Sakit Kamal Adwan menyoroti besarnya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi oleh lembaga kemanusiaan dan mitra PBB, dengan alasan adanya hambatan bantuan dari pemerintah Israel selain pertempuran yang sedang berlangsung.
Darurat medisStaf di rumah sakit di ujung utara Gaza tidak mampu menyelamatkan setidaknya 10 anak dari kematian dari kekurangan gizi akut dan dehidrasi dalam beberapa hari terakhir, yang memicu ketakutan luas akan kelaparan di Gaza setelah hampir lima bulan perang antara Israel dan pejuang Hamas.
“Ketika seorang anak seharusnya makan tiga kali sehari dan akhirnya makan satu kali makan, itu tidak cukup,” kata Dr Imad Dardonah. “Kami bahkan tidak bisa menangani 50 hingga 60 persen kasus yang kami terima dengan baik, karena kita tidak punya apa-apa untuk diberikan kepada mereka. Yang paling bisa kami lakukan untuk mereka adalah memberi mereka larutan garam atau larutan gula.”
Panggilan gencatan senjataPerkembangan ini terjadi di tengah laporan revisi resolusi gencatan senjata Dewan Keamanan PBB oleh Amerika Serikat yang menyerukan “gencatan senjata segera sekitar enam minggu di Gaza bersamaan dengan pembebasan semua sandera”.
Resolusi di Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara memerlukan setidaknya sembilan suara pendukung untuk dapat diadopsi dan tidak ada veto dari Anggota tetap Dewan Keamanan yaitu Amerika Serikat, Perancis, Inggris, Rusia dan Tiongkok.
