“Tim WHO sedang menjalankan misi kemanusiaan di Rumah Sakit Al-Aqsa di Gaza, ketika sebuah tenda di dalam kompleks rumah sakit terkena serangan udara Israel pada hari Minggu,” kata Tedros Adhanom Ghebreyesus dalam sebuah postingan di media sosial.
“Semua staf WHO telah diperhitungkan,” jelasnya, seraya menambahkan bahwa tim tersebut berada di rumah sakit untuk menilai kebutuhan dan mengumpulkan inkubator untuk dikirim ke utara Gaza.
“Kami sekali lagi menyerukan perlindungan terhadap pasien, tenaga kesehatan, dan misi kemanusiaan, desaknya. “Serangan yang sedang berlangsung dan militerisasi rumah sakit harus dihentikan. Hukum humaniter internasional harus dihormati.”
Dia menyerukan agar permusuhan segera diakhiri.
“Kami mendesak semua pihak untuk mematuhi resolusi Dewan Keamanan PBB dan gencatan senjata!”
Ketua WHO berbicara menentang pengepungan Israel terhadap Rumah Sakit Al-Shifa di Gaza utara. Operasi militer selama dua minggu itu menyebabkan banyak orang tewas dan terluka, menurut laporan media.
“Rumah sakit harus dihormati dan dilindungi; mereka tidak boleh digunakan sebagai medan perang,” katanya.
PBB merencanakan misi ke Rumah Sakit Al-ShifaPBB sedang menyelidiki pengepungan Rumah Sakit Al-Shifa selama dua minggu, kata Juru Bicara PBB pada hari Senin.
“Kami merencanakan misi ke rumah sakit segera setelah kami tiba di sana,” katanya.
Misi tersebut akan membantu masyarakat mendapatkan bantuan medis dan menilai kondisi rumah sakit, jelasnya, seraya menambahkan bahwa WHO telah melaporkan bahwa 21 pasien meninggal selama pengepungan tersebut.