Aulanews.id – Menurut kantor koordinasi kemanusiaan PBB, OCHA, sejak 1 Maret, 30 persen misi bantuan kemanusiaan ke Gaza utara telah ditolak oleh otoritas Israel.
UNRWA terkena dampak yang sangat besar, dimana pemerintah Israel terus menolak akses badan tersebut ke Gaza utara untuk memberikan bantuan pangan darurat sejak pekan lalu mengumumkan bahwa mereka tidak lagi menyetujui pengiriman bantuan tersebut.
Tidak ada perubahan signifikan dalam volume pasokan kemanusiaan yang memasuki Gaza atau peningkatan akses ke wilayah utara, UNRWA melaporkan, mencatat bahwa dari tanggal 1 hingga 20 Maret.
Dalam hal pengiriman bantuan, rata-rata hanya ada 159 truk bantuan yang memasuki Gaza per hari, jauh di bawah target operasional yaitu 500 truk yang dibutuhkan setiap hari, kata Juru Bicara PBB Stéphane Dujarric kepada wartawan di Markas Besar PBB pada hari Senin.
UNRWA terus menyediakan kapasitas penyimpanan dan distribusi pangan dan komoditas lembaga lainnya, dan melaporkan bahwa sejak perang pecah, 1,8 juta warga Gaza telah menerima tepung, dan hampir 600.000 orang telah menerima paket makanan darurat, katanya.
Program Pangan Dunia PBB (WFP) menyediakan makanan yang sangat dibutuhkan bagi 1,45 juta orang di Gaza, namun mengatakan “itu tidak cukup.”
“Tanpa gencatan senjata dan akses penuh, nyawa terancam,” kata badan PBB tersebut.
‘Upaya untuk mengesampingkan UNWRA harus dihentikan’Menanggapi laporan media bahwa Israel telah mengirimkan rencana resmi kepada Sekretaris Jenderal PBB untuk membubarkan UNRWA, Juru Bicara PBB mengatakan pada hari Senin bahwa tidak ada pejabat senior PBB di wilayah tersebut yang menerima rencana apa pun dari Israel, begitu pula dengan Sekjen PBB.