Maka di Rabu malam, 29 Mar 2022 para sesepuh, kiai dan tokoh desa Durungbedug, mendatangi kediaman KH. Husain Ilyas. “Tanpa diduga tiba-tiba Kiai Husain Ilyas duduk disamping saya setelah keluar dari ndalem, dan yang mengejutkan lagi beliau menunjuk saya sebagai pengasuh dari Pondok Pesantren peninggalan adalah Kiai Mahmudz Al-Mundzir dan nyai Maidah,” jelas Fuad. Dikisahkannya, secara nasab memang Fuad termasuk cucu KH. Mahmudz Al-Mundzir karena kiai Mahmudz adalah adik kandung dari Kakeknya.
Akhirnya, karena regulasi pemerintah untuk mendaftarkan diri menjadi Pondok Pesantren harus ada santri mukim minimal 15 orang, maka didaftarkan dahulu secara resmi menjadi Madrasah Diniyah Takmiliyah al – Maidah. “Ketika nantinya persyaratan itu sudah terpenuhi maka akan didaftarkan Pondok Pesantren secara resmi sesuai dengan harapan para pendiri dan alumni,” imbuhnya.
Secara resmi, Madrasah Diniyah Takmiliyah al – Maidah dikelola pengurus ranting NU Durungbedug Kecamatan Candi Sidoarjo. Saat ini sudah ada 80an siswa yang mengaji di madrasah diniyah ini. “Para pengajar yang semuanya adalah alumni berjumlah 12 orang,” pungkas Fuad.(Vin)