Ini Madrasah Diniyah Pertama yang Berdiri di atas Tanah Wakaf NU dan Dikelola Ranting NU Jatim

Setelah Nyai Maidah meninggal dunia tahun 2013, Pondok Pesantren ini semakin sepi dari santri dan kegiatan. “Untuk menghidupkan kembali, setelah beberapa tahun para alumni menginisiasi kembali pengajian. Apalagi alumninya sudah banyak yang menjadi tokoh di desa bahkan kabupaten lain,” ungkap Fuad yang juga menjabat sebagai Ketua Pergunu Sidoarjo ini.

Pada tahun 2022 sehubungan dengan adanya UU Pesantren para alumni pondok pesantren bermaksud mendaftarkan diri secara legal formal pendirian pondok ke Kementrian Agama. Setelah berembuk dan bermusyawarah dipilihlah jalan tengah siapa nantinya yang akan menjadi Pengasuh di Pondok Pesantren Nurul Islam ini dengan sowan KH. Husain Ilyas Mojokerto untuk menujuk salah seorang dari alumni agar menjadi pengasuhnya.

Maka di Rabu malam, 29 Mar 2022 para sesepuh, kiai dan tokoh desa Durungbedug, mendatangi kediaman KH. Husain Ilyas. “Tanpa diduga tiba-tiba Kiai Husain Ilyas duduk disamping saya setelah keluar dari ndalem, dan yang mengejutkan lagi beliau menunjuk saya sebagai pengasuh dari Pondok Pesantren peninggalan adalah Kiai Mahmudz Al-Mundzir dan nyai Maidah,” jelas Fuad. Dikisahkannya, secara nasab memang Fuad termasuk cucu KH. Mahmudz Al-Mundzir karena kiai Mahmudz adalah adik kandung dari Kakeknya.

Akhirnya, karena regulasi pemerintah untuk mendaftarkan diri menjadi Pondok Pesantren harus ada santri mukim minimal 15 orang, maka didaftarkan dahulu secara resmi menjadi Madrasah Diniyah Takmiliyah al – Maidah. “Ketika nantinya persyaratan itu sudah terpenuhi maka akan didaftarkan Pondok Pesantren secara resmi sesuai dengan harapan para pendiri dan alumni,” imbuhnya.

Penyerang Persebaya Flavio Silva terus melanjutkan keganasannya. Dalam laga melawan Persija sore tadi (22/11), pemain asal Portugal itu mencetak gol perdana Persebaya pada menit ke-67. Gol yang membuat Persebaya comeback...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist