Search

Idul Fitri Bukanlah Hari Kemenangan

Artinya: “Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam); (sesuai) fitrah Allah disebabkan Dia telah menciptakan manusia menurut (fitrah) itu. Tidak ada perubahan pada ciptaan Allah. (Itulah) agama yang lurus, tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (QS. Ar-Rum [30]: 30).

Nabi Saw. bersabda:

كُلُّ مَوْلُودٍ يُولَدُ عَلَى الْفِطْرَةِ

Artinya: “Rasulullah SAW bersabda: Setiap anak itu dilahirkan dalam keadaan fitrah. Kedua orang tuanyalah yang membuatnya menjadi orang Yahudi, orang Nasrani ataupun orang Majusi.”

Artinya, orang yang berpuasa, diterima puasanya dan dihapus dosanya sebagaimana dia ketika dilahirkan pertama kali. Firtah adalah suci dan suci itu ada 3 unsurnya yaitu, baik, benar dan indah. Pertama, baik (al-khair). Adalah mencari yang baik dan melahirkan akhlak yang baik itulah suci. Kedua, indah. Adalah mengekspresikan yang indah dan menghasilkan seni. Ketiga benar. Adalah mencari yang benar dan menghasilkan ilmu.

Baca Juga:  Gibran Rakabuming Raka Kehilangan Sandal saat Jumatan

Jadi, yang suci, selalu baik, benar, dan indah. Kita beridul fitri berusaha untuk menjadi baik, berusaha untuk benar (dan semua apa yang kita lakukan itu dilakukan dan dibenarkan oleh ilmu pengetahuan), serta semuanya menjadi indah. Sehingga yang beridul fitri itu adalah ilmuan, budiman dan seniman. Tentunya, ini jauh lebih indah daripada mengatakan dan berkata hari raya makan. Wallahu alam bisshawaab.

 

*) Alumni PP Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo dan Nurul Jadid Paiton Probolinggo. Penulis juga kontributor tetap di E-Harian Aula digital daily news Jatim.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Dilecehkan dan diintimidasiLaporan tersebut menguraikan dampak psikologis, sosial dan ekonomi yang luas terhadap keluarga, khususnya terhadap perempuan yang seringkali menjadi pencari nafkah utama di lingkungan kerja yang penuh tantangan, termasuk...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist