Akan tetapi, dalam acara Mata Najwa di kanal YouTube Najwa Shihab, Senin (4/9/2023) malam, dia memberikan pembelaan terkait tuduhan telah mengkudeta Gus Dur.
Menurut pembelaan Gus Imin, dia justru merasa dikudeta oleh Yenny dan Ali Masykur dari kepengurusan PKB.
“Tiap pemilu disiarkan, tentu musiman lah. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan, bahkan ada yang bilang saya dikudeta,” ucap Muhaimin.
“Yang benar adalah bahwa justru saya dikudeta, dikudeta orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya. Bahkan saya dengan ikhlas berhenti dari Ketum, saya nonaktif,” kata Muhaimin.
Muhaimin mengatakan, dia menerima dipecat oleh Gus Dur dari PKB. Akan tetapi, ketika menuju proses pendaftaran dalam Pemilu, PKB terancam tidak sah karena pergantian posisi ketua umum dianggap tidak sah.
“Karena harus daftar ke KPU maka yang sah di KPU adalah tanda tangan saya sebagai Ketum dan Yenny sebagai Sekjen. Maka dititiktemukan supaya disuruh daftar, itu tidak mau tidak bisa terjadi,” sambung dia.
Gus Imin kemudian membuat jalan pintas agar PKB bisa ikut Pemilu. Kemudian Gus Imin menggugat pengangkatan Yenny Wahid sebagai Sekjen yang dinilai tak sah.
“Karena Yenny diangkat bukan muktamar, Yenny diangkat sebagai Sekjen di tengah jalan. Penggantian itulah berkonsekuensi agak ribet segala macem, jadi ini cerita keluarga,” ucap dia.
Namun, dengan cara itu, kata Gus Imin, PKB akhirnya bisa ikut dalam Pemilu dan ia tetap menjabat sebagai Ketua Umum PKB.
“Jangan dibalik-balik saya mengkudeta Gus Dur, saya yang dikudeta, tetapi saya terima. Itulah yang terjadi,” ucap Muhaimin.
Di sisi lain, Yenny menyanggah argumen Muhaimin. Dia justru mengatakan, Muhaimin yang melengserkan dia dan ayahnya dari kepengurusan PKB.