“Bahkan tim dari Australia datang langsung dan mereka sangat serius karena mereka melihat potensi rumput laut yang tidak ditanam di laut, tapi di tambak. Akhirnya setelah dihitung potensi rumput lautnya, kira-kira tiga bulan lalu sudah mulai groundbreaking pabrik di Surabaya. Jadi pelaku-pelaku OPOP jangan pernah kecil hati,” terangnya.
Ke depan, Khofifah berharap ada pelatihan peningkatan skill bagi para pelaku OPOP. Terutama kelas pelatihan dalam meningkatkan skill manajerial, leadership, digital IT, financial support dan lain lain.
“Pada posisi ini bila Bank Indonesia atau Bank Jatim punya sekolah atau kelas khusus bagi para pengelola keuangan di OPOP. Sehingga mereka bisa mendapatkan literasi financial sekaligus literasi digital secara bersamaan,” lanjut Khofifah.
Dalam pembukaan OPOP EKSPO yang dihadiri Deputy Islamic Development Bank yang berpusat di Jeddah tersebut gubernur Khofifah juga mengajak kerja sama IDB untuk mendukung Halal Industry di Jawa Timur.
Sementara itu, Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Khofifah sebab Kabupaten Lamongan dipercaya menjadi City of Charm OPOP 2023.
Menurutnya, dari 194 pesantren di Lamongan, 23 di antaranya memiliki koperasi pesantren yang telah mencetak produk unggulan OPOP seperti songkok, batik tulis, kopi wali, kaligrafi, pupuk cair, jamu herbal, air minum dalam kemasan.
“Saat ini pesantren tidak lagi hanya menitikberatkan peran sebagai pusat perkembangan Islam. Tapi, melalui OPOP gagasan Ibu Gubernur, pesantren telah memberikan pemberdayaan umat yang memberikan efek domino pada kesejahteraan ekonomi rakyat,” katanya.