Forum PBB di Bahrain ditutup dengan seruan untuk mendukung pengusaha perempuan di wilayah konflik

Setelah pecahnya konflik saat ini, segalanya berubah.

“Tiba-tiba saya menjadi pengungsi di daerah dekat laut. Saya bisa saja menyewa sebuah tempat kecil untuk tinggal tetapi para perempuan dan anak-anak tetap tinggal di jalanan di tengah hujan karena mereka terpaksa mengungsi dan saya harus melakukan sesuatu untuk membantu mereka. Kami tidak punya apa-apa, tidak punya bank, tidak punya uang.”

Ibu Abu Daqqa mengatakan dia telah menyelesaikan sebuah proyek baru-baru ini namun terlilit utang lebih dari $2,5 juta, namun “Saya lupa semua masalah yang saya alami…Saya mulai memikirkan tentang wanita yang tinggal bersama anak-anak mereka di tengah hujan ( tanpa tempat berlindung), jadi saya mulai mengumpulkan uang dari teman dan kerabat untuk membangun kamp.”

Baca Juga:  Gaza: serangan udara baru dilaporkan terjadi di wilayah tengah dan selatan, seiring meningkatnya konflik

Peserta mengambil bagian dalam diskusi panel mengenai pengusaha perempuan di zona konflik di Forum Investasi Pengusaha Dunia di Bahrain.

Sayangnya, lanjutnya, tidak adanya tenda karena lembaga internasional belum siap. “Jadi, untuk pekerjaan di saat darurat ini, saya mulai membeli kayu, mengumpulkan kerabat dan relawan, dan mulai membangun tenda siang dan malam.”

“Teman-teman Yahudi saya mengumpulkan $5.000 agar saya bisa keluar dari Gaza, namun saya mengalokasikan uang tersebut untuk membangun tenda bagi masyarakat,” jelasnya kepada UN News.

‘Kehidupan dan impian orang Sudan penting’Alaa Hamadto, ibu tiga anak perempuan asal Sudan, adalah CEO dan pendiri Solar Food, sebuah startup teknologi ramah lingkungan dan pionir dalam industri makanan kering di Sudan.

“Solar Food menggunakan proses pengeringan tenaga surya untuk menghasilkan berbagai produk makanan kering organik yang dikemas dalam kemasan ramah lingkungan, melayani pasar eceran dan grosir.”

Pabrik Ms. Hamadto hancur di tengah konflik di Sudan. “Kami biasa mengekspor produk kami ke tujuh negara, termasuk Inggris, Arab Saudi, Emirates, dan Qatar. Bisnis saya berlokasi di lokasi pabrik di Sudan,” jelasnya.

Jakarta – Sekretaris Baranahan Kemhan Laksamana Pertama TNI Mochamad Taufik Hidayat, memimpin Rapat Tindak Lanjut Rakor Pengembangan Ketahanan Pangan di......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist