“Mereka seharusnya mengirimkan bantuan melalui penyeberangan (darat). Mengapa mereka melakukan ini terhadap kami?”
Badan-badan bantuan mengatakan hanya sekitar seperlima dari pasokan yang dibutuhkan memasuki Gaza karena Israel terus melakukan serangan udara dan darat, yang dipicu oleh serangan Hamas pada 7 Oktober, yang telah menghancurkan wilayah tersebut dan menyebabkan sebagian wilayah tersebut mengalami kelaparan.
Mereka mengatakan pengiriman melalui udara atau laut langsung ke pantai Gaza yang dikuasai Hamas bukanlah pengganti peningkatan pasokan yang datang melalui darat melalui Israel atau Mesir.
KRISIS PENGIRIMAN BANTUAN
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres, mendesak Israel untuk memberikan “komitmen kuat” untuk akses bantuan tanpa batas ke Jalur Gaza dan menggambarkan jumlah truk yang diblokir di perbatasan sebagai “kebiadaban moral”.
Israel mengatakan pihaknya tidak membatasi jumlah bantuan kemanusiaan yang masuk ke Gaza dan menyalahkan badan-badan PBB atas permasalahan yang terjadi dalam menjangkau warga sipil di wilayah tersebut, yang menurut mereka tidak efisien.
Distribusi bantuan di Gaza rumit, khususnya di wilayah utara, dan bulan lalu otoritas kesehatan di Gaza mengatakan pasukan Israel membunuh lebih dari 100 orang yang mencoba mengambil bantuan dari konvoi.
Militer Israel membantah pernyataan tersebut, dengan mengatakan bahwa orang-orang yang bergegas dalam konvoi tersebut telah dihancurkan hingga tewas oleh massa atau truk bantuan.
Mereka telah melarang UNRWA, badan utama PBB yang bekerja di Gaza yang dituduh terlibat dengan Hamas, untuk melakukan pengiriman bantuan ke wilayah utara, kata kepala UNRWA pada hari Minggu.