Cak Eri mengaku bangga atas keberhasilan para pelaku UMKM yang mendapatkan penghargaan hari ini. Sebab, kata dia, UMKM tersebut ternyata tidak hanya fokus pada peningkatan ekonomi warga, akan tetapi juga bergerak di bidang sosial.
“Mereka mengatakan, ketika hasilnya naik, mengurangi (menyisihkan) sedikit pendapatannya untuk disumbangkan kepada yayasan kanker. Terima kasih juga kepada semua pihak dan stakeholder yang menggerakkan sudah ikut serta membranding UMKM di Kota Surabaya,” ujarnya dikutip dari Antara.
Untuk itu, kata dia, Pemkot Surabaya terus mendorong kampung-kampung tematik yang mendapatkan penghargaan tersebut untuk dijadikan kampung wisata ke depannya.
Cak Eri berharap, pelaku UMKM terutama yang digerakkan oleh perempuan bisa memiliki penghasilan untuk membantu keluarganya. Dia menegaskan, perempuan memiliki kemampuan yang sama dengan laki-laki dalam menggerakkan ekonomi di dalam sebuah keluarga.
“Dengan kemampuan itu, maka (perempuan) akan memiliki semangat dan keyakinan. Maka saya yakin dengan begitu (perempuan) juga akan memiliki anak-anak yang berbahagia,” katanya.
Selain itu, Country Director Yayasan GNI Setyo Warsono mengatakan, GNI tidak hanya mendorong pemberdayaan ekonomi UMKM melalui project communal branding saja, melainkan juga untuk menggerakkan pelaku UMKM untuk menyisihkan keuntungan usahanya sebesar 2,5-10 persen dari dana pembinaan yang diberikan oleh GNI kepada UMKM untuk upaya perlindungan anak dan perempuan.
“Kami menyisihkan 2,5-10 persen dana pembinaan dari GNI untuk diberikan kepada Yayasan Kanker Indonesia,” katanya.