Search

Dorong Inklusi Keuangan Digital, BI Jatim Gelar East Java Digital Transformation Week 2022

Aulanews.id – Sejalan dengan tema Presidensi G20 Indonesia 2022 “Recover Together, Recover Stronger”, Indonesia berupaya mengajak dunia untuk saling bahu-membahu mendorong pemulihan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan, melalui tiga agenda utama, yaitu Global Health Architecure, Digital Transformation, dan Energy Transition.

Dalam rangka mendukung agenda Digital Transformation, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur menyelenggarakan gelaran acara yang bertajuk G20 Side Events: East Java Digital Transformation Week 2022 (EJDTW) selama tanggal 23-27 Mei 2022. Rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat Jawa Timur mengenai peran strategis transformasi digital dalam mengakselerasi inklusi keuangan dan pengembangan UMKM, untuk mendukung pemulihan ekonomi akibat pandemi. Diawali dengan kegiatan International Seminar on Advance Issues in Islamic Economic and Finance pada 23 Mei 2022, EJDTW 2022 dilanjutkan dengan Capacity Building Pesantren Digipreneur, dan Millennial Digitalks pada 24 Mei 2022, Digital Financial Inclusion Summit pada 25 Mei 2022, Showcasing UMKM unggulan binaan Bank Indoesia, serta diakhiri dengan PHOCO 2022 Art Exhibition di Museum De Javasche Bank pada 26-27 Mei 2022.

Baca Juga:  Pemkot Ternate Dianggap Gagal, PMII dan Ormas Lain Gelar Demo

Pada 25 Mei 2022, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Timur, Budi Hanoto bersama dengan Pj. Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Wahid Wahyudi bertempat di Hotel JW Marriot Surabaya melakukan seremonial kick off pembukaan EJDTW 2022, berbarengan dengan kegiatan Digital Financial Inclusion Summit. Dalam sambutannya, Budi Hanoto menyampaikan langkah strategis untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif, terkoneksi, dan berkelanjutan adalah KPw BI Jawa Timur akan terus memaksimalkan implementasi inklusi keuangan digital, melalui beberapa upaya yaitu (i) membentuk ekosistem keuangan digital yang inklusif dan berkelanjutan; (ii) mendorong model bisnis UMKM yang telah mengadopsi digitalisasi dari hulu ke hilir secara end-to-end untuk direplikasi dan diperluas; (iii) men-support pengembangan infrastruktur sistem pembayaran; (iv) melakukan sinergi dengan K/L serta industri dalam mendorong pengembangan inklusi keuangan digital; serta (v) melakukan edukasi dan kampanye dalam rangka perluasan inklusi keuangan digital.

Aulanews.id – Perang telah menyebabkan 25 juta warga Sudan membutuhkan bantuan, namun di El Fasher, pengepungan yang semakin ketat membuat warga sipil rentan yang sangat membutuhkan kebutuhan pokok seperti makanan,...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist