Sudan: Dikepung, El Fasher berada di ambang kelaparan

Aulanews.id – Perang telah menyebabkan 25 juta warga Sudan membutuhkan bantuan, namun di El Fasher, pengepungan yang semakin ketat membuat warga sipil rentan yang sangat membutuhkan kebutuhan pokok seperti makanan, air dan obat-obatan terputus.

Abdelmonem Makki dari UN News berbicara dengan Toby Harward, Wakil Koordinator Kemanusiaan PBB untuk Sudan, yang menggambarkan situasi yang memburuk di kota tersebut, tempat ia baru saja kembali dari misinya baru-baru ini.

Bantuan kemanusiaan dikemas dalam konvoi menuju El Fasher, Darfur.

UN News: Bisakah Anda menjelaskan situasi di El Fasher?

Toby Harward: Situasi kemanusiaan di El Fasher dan daerah sekitar ibu kota Darfur Utara sangatlah buruk. Selama beberapa minggu terakhir, terjadi kemunduran yang signifikan dalam situasi keamanan, termasuk meningkatnya pembunuhan sewenang-wenang, pencurian ternak, pembakaran sistematis seluruh desa di daerah pedesaan, meningkatnya pemboman udara di beberapa bagian kota dan pengepungan yang semakin ketat di sekitar El Fasher. yang telah menghentikan konvoi bantuan kemanusiaan dan menghambat perdagangan komersial.

Akan ada korban dari setiap komunitas Darfur, Arab dan Afrika, jika pihak-pihak yang bertikai berjuang untuk menguasai El Fasher

Akibatnya, harga-harga komoditas yang semakin langka seperti makanan, air dan bahan bakar melonjak, menyebabkan banyak orang berisiko terkena kelaparan dan penyakit. Organisasi non-pemerintah internasional (INGO) seperti Doctors Without Borders (MSF), menggambarkan meningkatnya kelaparan dan keadaan darurat medis di wilayah negara, termasuk di kamp Zamzam. Beberapa daerah di sekitar El Fasher dan tempat lain di Darfur kini berada di ambang kelaparan.

Presiden Prabowo Subianto menerima kunjungan resmi Perdana Menteri (PM) Singapura Lawrence Wong, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (06/11/2024). Kunjungan ini merupakan yang pertama kali sejak Presiden Prabowo dilantik sebagai presiden...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist