Search

Dewan Keamanan mengadakan pertemuan darurat mengenai serangan di Belgorod, Rusia

Aulanews.id – Setidaknya 18 warga sipil tewas dan lebih dari 100 orang terluka dalam serangan di Belgorod, kata Khaled Khiari, Asisten Sekretaris Jenderal di Departemen Politik dan Pembangunan Perdamaian PBB, saat memberikan penjelasan kepada Dewan mengenai perkembangan terkini.

Rusia telah menyerukan pertemuan darurat menyusul laporan adanya serangan di Belogorod. Terletak sekitar 40 km sebelah utara perbatasan Ukraina, Belgorod adalah rumah bagi lebih dari 300.000 penduduk.

Sesi darurat diadakan kurang dari 24 jam setelah Dewan mengadakan pertemuan mengenai Ukraina, di mana Sekjen PBB mengutuk serangan Rusia terhadap beberapa kota besar dan kecil di Ukraina.

‘Kami dengan tegas mengutuk serangan’“Kami dengan tegas mengutuk semua serangan terhadap kota besar, kecil dan desa, di Ukraina dan di Federasi Rusia,” kata Khiari. “Serangan terhadap warga sipil dan infrastruktur sipil melanggar hukum kemanusiaan internasional, tidak dapat diterima dan harus diakhiri sekarang.”

Dia mengatakan bahwa bahkan ketika Dewan bertemu hari ini, laporan peringatan serangan udara baru juga datang dari seluruh Ukraina, termasuk di wilayah Kharkiv, Sumy, Mykolaiv, Kherson, Cherkasy, Poltava dan Dnipropetrovsk.

Baca Juga:  54 Orang Dirawat di Rumah Sakit Akibat 'Bau Kimia' di Perusahaan Pengemasan Medis

Memang benar, beberapa jam yang lalu, kota Kharkiv dilaporkan diserang, mengakibatkan warga sipil terluka dan infrastruktur sipil rusak, katanya.

Kematian warga sipil di BelgorodKhiari mengatakan serangan terhadap lokasi di pusat kota Belgorod dilaporkan mengakibatkan kerusakan pada infrastruktur sipil, termasuk kantor pemerintah daerah dan fakultas kedokteran Universitas Negeri Belgorod.

“Serangan tersebut dilaporkan sebagai salah satu serangan lintas batas paling mematikan di Federasi Rusia sejak invasi besar-besaran ke Ukraina pada Februari 2022, yang diluncurkan dengan melanggar Piagam PBB dan hukum internasional,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Aulanews.id – Krisis dimulai ketika Mesir menasionalisasi Perusahaan Terusan Suez pada bulan Juli 1956, dan Perancis serta Inggris memprotesnya. Pada bulan Oktober tahun itu, pasukan Israel melancarkan serangan ke Mesir...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist