Biden Larang Perusahaan AS Investasi Teknologi Sensitif di Cina

Proposal ini fokus  pada investasi di perusahaan-perusahaan Cina yang mengembangkan perangkat lunak untuk mendesain cip komputer dan peralatan untuk memproduksinya. AS, Jepang, dan Belanda mendominasi bidang-bidang tersebut, dan pemerintah Cina telah membangun alternatif-alternatif buatan sendiri.

Gedung Putih mengatakan Biden telah berkonsultasi dengan para sekutunya mengenai rencana tersebut dan memasukkan masukan dari negara-negara Group of Seven.

“Sudah terlalu lama, uang Amerika membantu mendorong kebangkitan militer Cina,” kata Ketua Senat dari Demokrat Chuck Schumer.

“Hari ini Amerika Serikat mengambil langkah pertama yang strategis untuk memastikan investasi Amerika tidak digunakan untuk mendanai kemajuan militer Cina,” tambahnya

Departemen Keuangan AS mengatakan peraturan baru ini hanya akan mempengaruhi investasi di masa depan, bukan investasi yang sudah ada, tetapi mungkin akan meminta transaksi-transaksi sebelumnya diungkapkan.

Baca Juga:  PT Alita Praya Mitra (ALITA) Siap Dukung Operator Gelar 5G

Langkah ini dapat memicu ketegangan antara perekonomian terbesar di dunia. Kedutaan Besar Cina di Washington mengatakan  mereka “sangat kecewa” dengan langkah tersebut.

Para pejabat AS bersikeras larangan tersebut dimaksudkan untuk mengatasi risiko keamanan nasional yang “paling akut” dan bukan untuk memisahkan ekonomi kedua negara yang sangat saling bergantung.

Partai Republik mengatakan perintah tersebut penuh dengan celah, seperti hanya berlaku untuk investasi di masa depan, dan tidak cukup agresif.

Berita Terkait

Menghentikan konten online yang penuh kebencian bukanlah penyensoran, tegas kepala hak asasi manusia PBB

AS: Pakar hak asasi manusia mendesak Senat untuk menolak rancangan undang-undang yang menyetujui Pengadilan Kriminal Internasional

Terkini

Siaran Langsung

Sosial