3. Pengorbanan Dian Sastrowardoyo untuk Dalami Karakter
Untuk mendalami karakter Dasiyah, Dian Sastrowardoyo melakukan berbagai pendekatan dengan sangat rinci dan dibimbing oleh aktor Rukman Rosadi yang menjadi pelatih akting para pemeran Gadis Kretek.
Dian bercerita bahwa selama 6 bulan, ia sengaja mengurangi sosialisasi hingga rehat dari olahraga favoritnya, seperti lari dan tenis, karena kebiasaan tersebut jauh berbeda dengan kebanyakan perempuan di tahun 1960-an.
“Saya juga berhenti mendengar musik modern dan hanya mendengarkan gamelan dan musik klasik. Di sini saya jadi belajar banget bahwa sebagai aktor we serve the character. Kami harus ikhlas dan pasrah menyerahkan diri ke dalam karakter,” katanya.
4. 100 Set Dibangun di 20 Lokasi
Salah satu daya tarik yang menonjol dari Gadis Kretek adalah kemampuannya membawa penonton melintasi waktu ke tahun 1960-an. Latar hingga properti yang diwujudkan dengan amat mendetail berhasil menghadirkan dunia kota M dan hiruk-pikuk usaha kretek pada saat itu. Lebih dari 100 set dibangun di 20 lokasi, dengan fokus pada 16 set utama.
Shanty Harmayn mengungkapkan bahwa proses kreatif untuk serial ini memakan waktu sekitar 2 tahun, mulai dari pengembangan naskah hingga post-production selesai.
“Ini perjalanan yang panjang dan dari proses penulisan sampai penyuntingan merupakan hasil kolaborasi yang luar biasa,” katanya.
“Selain mengangkat cerita-cerita autentik, kami ingin menghibur dunia dan tentunya penonton di Indonesia. Untuk melakukan itu kami harus berkomitmen besar memproduksi konten lokal yang berkualitas tinggi dan penceritaan terbaik di kelasnya. Maka kami bekerja sama dengan talenta-talenta terbaik, seperti Ifa dan Dini,” kata Rusli Eddy sebagai Content Lead, Netflix, Indonesia.