Dalam wawancara umum yang biasa-biasa saja dengan juru propaganda pemerintah Dmitry Kiselyov, Putin menghindari spekulasi tentang apakah, misalnya, perombakan pemerintahan dapat diharapkan setelah pemilihan.
Ditanya apakah pemerintahan Perdana Menteri Mikhail Mishustin mungkin bertahan pasca-pemilu, Putin hanya berkata, “Kita perlu membicarakannya setelah pemilu, setelah suara dihitung. Sepertinya bagi saya sekarang ini hanya tidak tepat. Tetapi secara umum, pemerintah sedang berjalan… cukup memuaskan.”
Sejauh ini, begitu membosankan. Tetapi pertanyaan yang lebih besar kini mengintai Rusia: Apa yang sebenarnya terjadi selanjutnya?
Apakah akan ada perombakan di kapal negara Kremlin? Dan apa saja tugas-tugas yang sebenarnya ada di tangan untuk Putin yang terpilih kembali?
Di antara para pengamat Rusia, beberapa spekulasi telah berpusat pada beberapa masalah besar. Untuk awalnya, jika pemilihan presiden memang sebuah referendum tentang perang Rusia, apakah pemilihan memberikan Putin kebebasan untuk melanjutkan di Ukraina sesuai keinginannya?
Dalam hal itu, Putin tampaknya memiliki ruang untuk bermanuver. Presiden Rusia tersebut menunjukkan keyakinan tentang perkembangan di medan perang, terutama setelah jatuhnya kota-kota Ukraina timur Bakhmut dan Avdiivka. Dan dengan kebingungan Barat tentang bantuan terus-menerus ke Ukraina – terutama di Kongres AS, di mana paket bantuan penting untuk Kyiv masih tertunda – hasil pemilihan memberinya lebih banyak amunisi retoris.
Dalam wawancara pra-pemilihan dengan Kiselyov, Putin mengeluarkan argumen tersebut.
