Konflik yang meningkat di Myanmar yang diperintah oleh junta juga terus membuat frustrasi para pemimpin ASEAN, yang upaya mereka untuk menyelesaikan krisis tersebut sebagian besar tidak berhasil.
Para pemimpin junta pada dasarnya mengabaikan rencana perdamaian lima poin blok yang dirilis pada tahun 2021.
“Kami dengan tegas mengutuk tindakan kekerasan yang terus berlanjut dan menyerukan penghentian segera,” demikian pernyataan bersama tersebut.
“Kami menyerukan bantuan kemanusiaan yang efektif dan dialog nasional yang inklusif,” tambahnya.