Aulanews.id – Masih dalam momen peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) ke-77. Asosiasi Eco-printer Indonesia (AEPI) Jawa Timur menggelar ngeco bareng bersama Arae. Acara ini diikuti sebanyak 62 peserta dari berbagai daerah, yaitu Malang, Surabaya, Mojokerjo, Sidoarjo, dan Gresik.
Sekretaris AEPI Jatim, Sri Isnawati menyampaikan, kegiatan ngecobar kali ini menggunakan konsep ngeco essential botanicals, ngeco tanpa plastik. “Kebiasaan kami itu masih mengunakan plastik, plastik yang bisa digunakan secara berulang. Tapi kali ini, kami mengkampanyekan ngeco tidak menggunakan plastik, jadi ngeco tanpa plastik,” ujarnya di sela-sela acara ngecobar di Maspion Square Surabaya, 21 Agustus 2022.
Isna melanjutkan, memang ada bahan tertentu, misalnya kain tipis yang itu menggunakan plastik, agar jejak daunnya tidak tembus pada kain. Menurut Isna, pemilihan pada kain sangat penting. Kain-kain tertentu seperti, kain kanvas dan kain linen bisa tanpa memakai plastik. Bahkan, tali yang digunakan untuk mengingat kain, yang biasanya menggunakan rafiah, kali ini menggunkaan tali rami, tujuannya untuk meminimalisir penggunaan plastik.
“Banyak cara untuk meminimalisir plastik, yang kami kampanyekan salah satunya menggunakan plastik berulang, terus plastik yang sudah tidak layak bisa dibikin polibag untuk menanam tanaman. Jadi penggunaan plastiknya harus benar-benar dipikirkan, karena kami Eco-printer, jadi harus benar peduli dengan alam,” terang Founder Ikatan Desainer Eco-Printer Indonesia itu.
Isna menjelaskan, Eco-printer adalah sustainable fashion. Fashion yang berkelanjutan, dengan alam itu raman lingkungan, karena menggunakan bahan dari serat alami, sehingga mudah terurai. Berbeda dengan penggunaan polyester yang terurainya beribu-ribu tahun, sangat membahayakan kesehatan dan merusak lingkungan.
