Search

Smelter Freeport di Gresik Diduga Hanya Perkaya Pebisnis Besar

Aulanews.id – PT Freeport Indonesia (PTFI) di Gresik hanya menguntungkan pebisnis-pebisnis besar. Peneliti Alpha Research Database, Ferdy Hasiman, menduga pembangunan smelter baru. Smelter tersebut dibangun di atas lahan Java Integrated Industrial and Port Estate (JIIPE) hasil patungan PT AKR Corporindo Tbk dan PT Perusahaan Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III.

Adapun perusahaan-perusahaan yang terlibat dalam rangkaian bisnis smelter disinyalir dekat pejabat negara. Salah menteri Presiden Joko Widodo alias Jokowi, kata Ferdy, juga disebut-sebut terafiliasi dengan salah satu entitas.

“Pebisnis-pebisnis yang dapat untung dari pembangunan smelter makin kaya. Pengapalan tembaga dari Papua ke Gresik dipegang pengusaha kaya dari Surabaya. Indika Energy juga dapat untung karena mereka sudah lama bangun pelabuhan khusus untuk dermaga tembaganya Freeport,” ujar Ferdy saat dihubungi pada Rabu, 13 Oktober 2021.

Baca Juga:  Presiden Jokowi Coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Ferdy menghitung smelter Gresik akan memperoleh keuntungan jumbo dengan kapasitas pengolahan mencapai 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Dia membandingkan dengan PT Smelthing yang 25 persen sahamnya dimiliki Freeport.

Di sisi lain, Ferdy mengatakan efek pembangunan smelter Gresik hanya dirasakan di Pulau Jawa. Papua sebagai daerah penghasil komoditas disebut-sebut tidak terlampau menerima dampak ekonomi dari industri pengolahan di Jawa Timur tersebut.

Smelthing kata Ferdy yang hanya memproduksi 300 ribu ton konsentrat tembaga bisa menghasilkan sulfuric acid sebesar 920 ribu ton per tahun, gypsum 350 ribu ton per tahun, dan coper slag untuk bahan baku semen serta beton sebesar 655 ribu ton.

Aulanews.id – Dennis Francis berbicara di sebuah acara untuk memperingati 30 tahun Konferensi Internasional tentang Kependudukan dan Pembangunan, yang diadakan di Kairo. Konferensi penting ini diakhiri dengan Program Aksi, yang...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist