Aulanews.id – Kediri, Para aktivis yang tergabung dalam Forum Komunikasi Kediri Maju (FKKM), mengecam keras adanya dugaan kampanye dari tim sukses salah pasangan calon (paslon) yang dilakukan dengan cara-cara kotor, seperti disisipkan dalam pembagian bantuan sosial (banson).
Seperti diketahui, ada video berdurasi 31 detik yang viral pada pembagian bansos di Desa Ngebrak, Kecamatan Gampengrejo, Kabupaten Kediri, diduga ditunggangi kampanye dari pendukung salah satu paslon Bupati dan Wakil Bupati Kediri di Pilkada 2024.
Salah satu warga penerima bantuan sembako yang enggan disebutkan namanya, saat dikonfirmasi mengatakan, dirinya mendapatkan surat pemberitahuan untuk pengambilan sembako dari Ketua RT setempat. Namun surat pengambilan bansos tersebut distaples jadi satu dengan flayer atau gambar dari salah satu paslon.
“Pak RT menyerahkan lampiran surat Bantuan Non Tunai itu tadi disuruh mengambil bantuan di balai desa, tetapi surat Bantuan non Tunai itu tadi disetaplesi wingking e (belakangnya) gambar salah satu paslon,” katanya, Kamis, 10 Oktober 2024.
Menurutnya, perbuatan tersebut sangat tidak tepat, karena bantuan dari pemerintah malah ditunggangi dengan kampanye. Kalau yang ditempelkan pada undangan pengambilan bansos tersebut flayer dari semua paslon, maka tidak akan menjadi permasalahan.
“Ya tidak pantas sekali dilihat dari sisi manapun. Itu kan bantuan sembako dari pemerintah, akan tetapi dibuat kampanye, itu kurang pas. Misalkan yang ditempel itu ada dua atau tiga paslon sekaligus tidak masalah. Tapi kalau salah satu paslon kan ya gimana?,” ucapnya sambil geleng-geleng kepala.
Ditambahkannya, SDM masyarakat di pedesaan notabenenya itu rendah, ketika ada gambar paslon, mereka biasanya beranggapan yang memberi bansos tersebut adalah yang gambarnya ditempel disitu.
“Kadang masyarakat bawah itu mikirnya ketika ada gambar, jadi yang mengasih sembako itu Pak Lurah atau pasangan ini. Sedangkan kapasitas SDM masyarakat bawah itukan ya rendah. Jadi kalo yang kasih sembako di era pemerintahan Bupati Si A, yang kasih ya Bupati A gitu,” katanya.
Atas kejadian tersebut, Ketua FKKM, Siti Isminah, bersama Ketua LSM BIDIK SIB, Andik Hariyanto, terkait adanya video pembagian bansos yang ditunggangi kampanye itu mengatakan, pihaknya sudah menghimbau melalui surat resmi kepada ASN / Kepala Desa se – Kabupaten Kediri untuk menjaga kenetralitasannya di Pilkada serentak 2024. Apabila hal tersebut masih saja dilakukan, maka pihaknya terpaksa akan mengambil jalur konstitusi.