Aulanews.id – Ketua Kantor OSCE Ian Borg memberi pengarahan kepada para duta besar selama pertemuan tahunan mereka mengenai kerja sama antara PBB dan badan regional tersebut, yang terdiri dari 57 negara yang mencakup Eropa, Asia Tengah dan Amerika Utara, yang mewakili satu miliar orang.
Menteri Luar Negeri Malta mengatakan negara-negara OSCE dan masyarakatnya “memang demikian dihadapkan pada era ketidakpastian yang mendalam”, mengingat situasi keamanan yang menantang di kawasan setelah lebih dari dua tahun konflik di Ukraina.
Multilateralisme mendapat kecaman “Perang agresi Rusia terhadap Ukraina tidak hanya bergema melalui koridor gelap sejarah, tetapi juga menjadi pengingat akan cobaan yang dihadapi sistem multilateral kita saat ini,” katanya.
Borg mengatakan kepada Dewan bahwa tatanan berbasis aturan internasional yang dirancang untuk menyelamatkan generasi penerus dari bencana perang sedang diuji secara ketat di masa yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Kerangka kerja multilateral yang dibangun tidak hanya untuk mencegah pecahnya konflik namun juga untuk memelihara perdamaian abadi kini terkikis seiring upaya mereka untuk memenuhi tuntutan dunia yang kompleks saat ini.
Dia mengatakan “masa-masa sulit” ini harus mendorong komunitas internasional “untuk tidak sekedar memberikan dukungan terhadap tujuan multilateralisme dan berkomitmen pada keterlibatan yang efektif, nyata, dan berkelanjutan.”
Sementara itu, OSCE harus tetap berpegang teguh pada prinsip dan komitmen yang disepakati para anggotanya 50 tahun lalu, yang bertujuan memulihkan perdamaian dan keamanan di kawasan.
Akhiri perang di Ukraina “Menggunakan organisasi sebagai platform untuk akuntabilitas atas tindakan yang melanggar prinsip-prinsip ini adalah alasannya kita harus, dan akan, menjadikan perang agresi ilegal Rusia terhadap Ukraina sebagai agenda utama,” dia berkata.
Tuan Borg mengunjungi Ukraina dan melihat secara langsung kehancuran yang disebabkan oleh perang, yang telah menyebabkan ribuan orang tewas dan memaksa jutaan orang meninggalkan rumah mereka. Saat berada di ibu kota, Kyiv, ia juga menegaskan kembali dukungan teguh OSCE terhadap kedaulatan dan integritas wilayah Ukraina, sesuai dengan hukum internasional.
“Serangan yang sedang berlangsung harus dihentikan. Perang ini harus diakhiri,” ujarnya sambil menegaskan kembali komitmen untuk menjamin pembebasan tiga pejabat OSCE yang telah ditahan di Ukraina timur sejak April 2022.