Aulanews.id – Frenkie de Jong bukanlah pemain biasa. Dia adalah mesin tim dan bisa dibilang playmaker paling penting di tim. Selama 200 pertandingan, hampir setiap permainan di lini tengah telah dilewati olehnya, dan setelah mencapai tonggak sejarah besar melawan Salamanca, ia meluangkan waktu untuk duduk dan mendiskusikan sejumlah masalah dengan media klub.
Frenkie, 200 pertandingan untuk Barca. Bagaimana rasanya?
“Saya sangat bangga bisa mencapai 200 penampilan untuk Barca. Ini sangat berarti bagi saya, namun menurut saya memenangkan trofi lebih penting daripada mengumpulkan banyak pertandingan”
Apa momen terbaik dan terburuk?
“Yang terburuk adalah hari melawan Bayern di Liga Champions dan yang terbaik adalah memenangkan Liga tahun lalu”.
Final Piala Super terakhir juga bukan momen yang bagus. Kesimpulan apa yang bisa Anda ambil?
“Kami tidak bermain bagus di pertandingan itu, tapi satu pertandingan tidak menentukan satu musim. Kami kalah di final dari Madrid dan memang pantas demikian. Ini adalah hasil yang adil. Kami perlu meningkatkan diri. Namun kalah dalam satu pertandingan, dan kami kalah telak, bukan berarti kami mengalami musim yang buruk atau apa pun. Masih ada tiga gelar yang harus diperebutkan. Kami berada di perempat final piala. Kami masih di Liga Champions. Dan kami akan melakukan segala kemungkinan untuk kembali bersaing di liga.”.
Apa penilaian Anda di pertengahan musim?
“Kami tahu kami harus meningkat tetapi kualitasnya tetap ada. Sepak bolanya juga tidak buruk. Namun terkadang kami kurang memiliki ketegasan dan konsentrasi. Kami harus meningkatkannya, dan memfokuskan seluruh pertandingan. Jika kami melakukan semua itu, kami mempunyai skuad yang sangat bagus untuk memperjuangkan setiap gelar”.
Dibandingkan dengan 29 pertandingan resmi pertama musim lalu, Anda mencetak 7 gol lebih sedikit dan kebobolan 11 lebih banyak. Bagaimana hal itu dapat ditingkatkan?
“Bagaimana kita memperbaikinya? Ambil kesempatan kami! Saya pikir kami mungkin bisa menghasilkan lebih banyak peluang dibandingkan tahun lalu pada tahap yang kami jalani di liga. Namun sebagai tim yang bertahan, kami terkadang tidak berkonsentrasi selama 90 menit. Anda tidak dapat memberikan hadiah apa pun kepada lawan Anda karena mereka akan memanfaatkan peluang yang mereka dapatkan. Saya pikir itu adalah bagian yang paling penting”.
Setelah dua tahun tersingkir di fase grup, apa target realistis di Liga Champions musim ini?
