Aulanews.id – Kementerian Agama (Kemenag) kembali memberikan kesempatan lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren melanjutkan studi di Universitas Al-Azhar. Kesempatan kuliah ini dibuka baik melalui jalur beasiswa maupun non beasiswa.
“Pendaftaran kuliah di Al-Azhar, baik jalur beasiswa maupun non beasiswa dibuka mulai 12 sampai 21 Mei 2023,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Islam M Ali Ramdhani, dalam keterangan yang didapat Republika.co.id, Sabtu (13/5/2023)
Ia menyebut ada kuota beasiswa yang diberikan Al-Azhar melalui Kedutaan Besar Mesir di Jakarta. Kuota ini berjumlah 20 orang dan seleksinya dilakukan Kemenag.
Peluang ini juga terbuka bagi calon mahasiswa pemegang ijazah muadalah Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia. Hal ini sebagaimana kebijakan yang berlaku pada tahun-tahun sebelumnya.
Merujuk surat Kepala Biro Kantor Deputi Grand Syeikh Al-Azhar tanggal 14 Agustus 2022 kepada Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Al-Azhar menyetujui untuk menerima calon mahasiswa pemegang ijazah muadalah Madrasah Aliyah di seluruh Indonesia.
Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam, M Zainul Hamdi, menyebut uji kompetensi Bahasa atau Iiktibar Tashfiyah/Tahdid Mustawa akan dilakukan oleh Markaz Syekh Zayed (MSZ) Kairo pada 25 – 27 Mei 2023. Hasil Uji Kompetensi Bahasa akan diumumkan pada 30 Mei 2023.
“Tes Wawasan Kebangsaan (TWK) digelar pada 31 Mei dan 1 Juni 2023, dan hasilnya diumumkan pada 5 Juni 2023,” ujar Zainul Hamdi.
Berikut ketentuan bagi calon mahasiswa yang akan mendaftar:
a. Calon mahasiswa yang akan melanjutkan ke Universitas Al-Azhar adalah lulusan Madrasah Aliyah dan Pondok Pesantren yang terdaftar/terakreditasi di Kementerian Agama.