Aulanews.id – Bentrokan maut terjadi antara tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) di Morowali Utara. Bentrokan ini bahkan menyebabkan 2 orang tewas.
Berikut ini 5 fakta bentrokan pekerja di Morowali:
1. Kronologi
Kerusuhan bermula sekitar pukul 06.00 Wita, di area jalan masuk pos 4 PT GNI telah terjadi aksi anarkis oleh karyawan sekitar 500 orang. Massa melempar serta merusak fasilitas areal jalan masuk pos 4 PT GNI. Aksi dipicu pihak sekuriti yang melakukan penghalangan jalan masuk pos 4.
Pukul 20.15 Wita, massa berhasil menerobos pintu masuk pos 4 PT GNI dan langsung menuju mes karyawan yang berada di belakang pos 4. Lalu, melakukan pembakaran sebuah mes menggunakan sebuah bensin yang menyebabkan keseluruhan bangunan mes terbakar.
Aparat TNI/Polri memukul mundur massa, namun, terjadi adu mulut serta pelemparan kepada pihak keamanan. Selanjutnya, sekitar pukul 20.50 Wita, kembali terjadi bentrok di area smelter 1 PT GNI. Karena adanya karyawan divisi dump truck PT GNI yang awalnya ingin bekerja tetapi kemudian berkumpul di parkiran dump truck untuk melakukan mogok kerja.
Bentrok berlanjut pukul 21.30 Wita antara karyawan Divisi Dump Truck PT GNI dan dapat dilerai. Polisi mengimbau karyawan dari SPN Divisi Dump Truck PT GNI untuk meninggalkan lokasi. Sementara itu, TKA telah diamankan dan dievakuasi di lokasi smelter 2 PT GNI.
Namun, pukul 22.00 Wita, sekitar 500 karyawan PT GNI menuju ke mes karyawan dan melakukan aksi pembakaran terhadap lima kendaraan jenis loader dan empat kendaraan roda 12 mobile crane. Area mes karyawan berdampingan dengan mes pelangi yang dihuni karyawan perempuan. Karyawan perempuan langsung dievakuasi pihak keamanan TNI/Polri.
Petugas mengambil tindakan tegas dengan melontarkan gas air mata terhadap massa aksi. Massa membubarkan diri pukul 02.00 Wita.
2. Jumlah pekerja tewas
Bentrokan antara tenaga kerja Indonesia (TKI) dan tenaga kerja asing (TKA) di kawasan PT Gunbuster Nickel Industry (GNI) menewaskan dua karyawan.
Kabid Humas Polda Sulteng Kombes Didik Supranoto mengatakan, dua karyawan yang tewas satu dari TKI dan satu dari TKA. “Untuk identitas kedua korban tewas masih diselidiki,” ujar Didik.
Selain ada korban jiwa, beberapa karyawan yang mengalami luka ringan dan luka berat juga masih dalam perawatan medis. “Satu karyawan luka berat masih dirawat di rumah sakit Morowali Utara. Sedangkan yang luka ringan sudah dipulangkan dan cukup rawat jalan,” ungkapnya.