MKNU Surabaya menjawab Tantangan Islam Radikalisme

Aulanews.id – Pengurus wilayah Nahdatul Ulama Jawa Timur menggelar Madrasah Kader Nahdatul Ulama angkatan ke-38 di Surabaya, Jumat 4/2/2022. Hadir dalam pembukaan MKNU ini sejumlah pemateri, termasuk Prof Dr Ir KH Muhammad Nur DEA, Rais Syuriah PBNU.

Dalam kesempatan itu, M. Nuh mengatakan saat ini banyak tantangan bagi NU. Maka perlu ada pengkaderan organisasi untuk menuju usia NU ke-100 tahun. M. Nuh juga menyinggung manfaat program bidik misi yang sedang dikembangkan. Salah satunya mengangkat derajat tingkat pendidikan, sehingga mengurangi kesenjangan ekonomi di masyarakat.

“Banyak warga NU yang berhasil dalam bidik misi ini, dengan kuliah di PTN hingga S3. Mereka kini menduduki jabatan strategis dan jumlahnya akan terus bertambah,” kata M. Nuh.

Sementara itu Drs H Abdul Mujib Syadzili, Msi kepala madrasah kader mengatakan, MKNU ini ingin menghasilkan kader NU yang hebat dan militan. Lulusan harus disiplin dan patuh jadwal.

Bahwa pemateri MKNU bukan sembarangan agar lulusannya berkwalitas. “Sama seperti sekolah, kalau gurunya buruk dan tidak pinter pasti hasil muridnya kurang bagus” kata Gus Mujib

Kunci MKNU berhasil adalah peserta. Nanti pemateri ada Prof. Dr. KH. Ali Maschan Moesa, M.Si., ada Prof. Akh. Muzakki, M.Ag, dan Dr. H. Echwan Siswadi, MM. Maksud MKNU ini salah satu kaderisasi di lingkungan jamiah NU. Maka kaderisasi merupakan keniscayaan yang wajib untuk membangun sturuktur organisasi yang mandiri yang berkelanjutan.

“Saat ini kita sebagi pemegang tongkat estafet NU yang diserahkan dari pengurus lalu”

MKNU juga pendidikan jangka panjang untuk menanamkan nilai organisasi kepada seorang kader. Kaderisasi itu ibarat jantungnya organisasi, kalau tidak dikader organisasi itu akan mati.

Wujud keberlanjutan organisasi yaitu munculnya kader yang berkapasitas dan bekomitmen untuk masa depan. Diakui Gus Mujib, banyak organisasi lain yang ingin NU mati. Mereka sengaja mengganggu dan melakukan ancaman. Maka NU harus melakukan kaderisasi agar mampu bisa menghadapi tantangan itu.

“Kita harus memanfaatkan MKNU ini untuk belajar benar, agar 12 ilmu itu kita serap semaksimal mungkin, agar bermanfaat untuk organisasi,” tambah Gus Mujib.

MKNU telah menjadi amanah organisasi. Sejak muktamar 33 Jombang, ART pasal 39 menjelaskan untuk menjadi pengurus harus ikut kaderisasi. Mulai dari Pengurus PAC harus ikut kaderisasi.

Begitu juga pengurus PWNU juga wajib menyerahkan surat keterangan pernah ikut MKNU. ” Banyak sudah permintan dari luar provinsi untuk ikut, ini membuktikan pentingnya MKNU,” tambah Gus Mujib.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist