3 Risiko Cedera yang Perlu Diwaspadai di Perlombaan 17 Agustus

Ilustrasi: Lomba tarik tambang memiliki risiko cedera terkilir sehingga harsu dilakukan dengan hati-hati (Foto: Freepik)
Ilustrasi: Lomba tarik tambang memiliki risiko cedera terkilir sehingga harsu dilakukan dengan hati-hati (Foto: Freepik)

 

“Ingat, menurut riset dari Injury Fact 2016, tersedak merupakan penyebab utama keempat kematian yang tak disengaja,” imbau pria yang tergabung dalam Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) Sumenep.

3. Patah Tulang
Cedera yang satu ini tidak main-main. Cedera ini dialami pada jenis lomba panjat pinang. Terjatuh saat melakukan panjat pinang, sama halnya terjatuh dari ketinggian 3-4 tingkat bangunan gedung. Risiko cederanya bisa terbilang serius.

Kata ahli, patah tulang merupakan cedera trauma yang enggak jarang dijumpai. Hal yang perlu diketahui, bila tidak ditangani dengan tepat, patah tulang ini amat berisiko. Bahkan, jika tidak ditangani dengan tepat bisa menimbulkan dampak yang fatal.

Pria yang diamanahi di Pengurus Cabang (PC) LKNU Sumenep ini menjelaskan, patah tulang umumnya dalam dunia medis disebut dengan fraktur. Cedera ini digolongkan menjadi dua macam, yaitu fraktur tertutup dan fraktur terbuka. Perbedaannya, fraktur tertutup tulang yang patah tidak sampai melewati kulit. Sementara fraktur terbuka, sebagian atau seluruh tulang yang patah terlihat menembus kulit.

“Dari 3 risiko ini, kami mengimbau kepada seluruh warga Indonesia, khususnya Nahdliyin agar berhati-hati saat mengikuti lomba yang dimungkinkan memiliki risiko,” tandasnya. (MEM)

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan pidato utama dalam acara APEC CEO Summit di National Grand Theater Peru, pada Kamis, 14 November 2024. Dalam pidatonya, Presiden Prabowo menekankan pentingnya...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist