Zoom Mendorong Karyawan Kembali ke Kantor Pasca Berakhirnya Pandemi: Transisi dari WFH

(Dok: zoom)
(Dok: zoom)

Aulanews.id – Perusahaan teknologi komunikasi Amerika, Zoom Video Communications, Inc., telah mengambil langkah signifikan dengan mewajibkan karyawan kembali bekerja dari kantor setelah status darurat global COVID-19 dicabut oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Kebijakan ini merupakan perubahan pertama dalam sistem kerja Zoom dalam tiga tahun terakhir. Sebelumnya, Zoom telah mempraktikkan budaya bekerja dari rumah (WFH) selama pandemi COVID-19, sejalan dengan peran Zoom sebagai platform komunikasi penting untuk mendukung kerja jarak jauh.

Eric Yuan, CEO Zoom, menjelaskan, “Era bekerja dari rumah telah berakhir, dan Zoom mengajak semua karyawan kembali ke kantor untuk pertama kalinya sejak pandemi COVID-19 dimulai.”

Yuan juga menambahkan, “Kami percaya bahwa pendekatan hybrid yang memungkinkan karyawan bekerja dari kantor dua hari dalam seminggu akan meningkatkan kolaborasi dan mendorong inovasi, yang pada gilirannya akan berdampak positif pada kinerja keuangan perusahaan.”

Perubahan strategi ini datang setelah Zoom mengalami tantangan finansial. Selama tahun terakhir, perusahaan ini mencatatkan penurunan pendapatan secara kuartalan, dengan sahamnya turun lebih dari 63 persen pada tahun 2022. Penurunan ini terkait dengan berkurangnya pengguna harian Zoom setelah banyak perusahaan mengakhiri kebijakan bekerja dari rumah akibat berakhirnya status darurat COVID-19.

Dampak dari penurunan pendapatan tersebut mengakibatkan Zoom melakukan pemotongan staf sekitar 15 persen dari total karyawan globalnya, atau sekitar 1.300 orang. Selain itu, Eric Yuan, pendiri Zoom, juga mengalami penurunan nilai aset pribadinya akibat kemerosotan nilai saham dan laba perusahaan.

Yuan mengungkapkan, “Saat dunia memasuki fase pasca-pandemi, kami melihat bahwa penggunaan layanan Zoom mulai menurun. Kondisi ini diperparah oleh ketidakpastian ekonomi global, yang memaksa kami untuk melakukan restrukturisasi agar dapat mengatasi krisis ini.”

Meskipun mengalami tantangan, Zoom pernah menjadi platform video conference yang sangat populer, dengan lonjakan pendapatan hingga 191 persen year-on-year (yoy) pada kuartal pertama tahun 2021. Pada masa kejayaannya, perusahaan ini memiliki nilai jual sekitar 35 miliar dolar AS dan berhasil mendorong pertumbuhan kekayaan Eric Yuan. Namun, saat ini, nilai kekayaan Yuan menurun karena turunnya nilai saham dan pendapatan perusahaan.

Siaran Langsung

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist