Ia juga menjelaskan beberapa interaksinya dengan Gus Dur dan keluarga Ciganjur sewaktu menjadi staf Ibu Negara dan aktif di PKB. Interaksi ini melahirkan bukti nyata betapa sosok Gus Dur begitu memuliakan perempuan, terutama di keluarganya. Menurutnya, Gus Dur tidak pernah mengekang atau memaksa istri dan anak-anaknya untuk selalu menuruti kemauan Gus Dur. “Saya bersaksi bahwa perlakuan Gus Dur pada istri, anak-anaknya, ibunda, dan perempuan pada umumnya sangat adil gender,” tegas Badriyah.
Acara ditutup dengan sebuah kalimat yang menurut Badriyah menjadi ciri khas padangan Gus Dur, yaitu “Yang sama jangan dibeda-bedakan, yang beda jangan disama-samakan.”(Vin)