Search

Wow! Bisnis Kelor Bisa Capai Omzet Rp 4 Miliar

Dudi Krisnadi, pelaku usaha perkebunan asal Desa Ngawenombo, Kunduran, Blora, Jawa Tengah. (Foto: Istimewa)

 

Tanaman kelor yang dikelola Dudi sudah memiliki sertifikat organik, proses pengeringan sesuai dengan ISO dan HACCP. “Semuanya kami terapkan dalam SOP budidaya dan pengolahan daun kelor Moringa Organik Indonesia,” ucapnya.

 

Dudi menjelaskan kegiatan produksi berdasarkan permintaan pembeli karena tidak seluruh kebun kelor aktif berproduksi setiap hari. MOI memproduksi bahan baku dasar berupa daun kelor kering yang kemudian menjadi produk akhir. “Seperti teh seduh dan teh celup (murni dan mix). Kemudian kopi kelor, jahe kelor, jahe pandan, kelor rempah, cokelat kelor, puding kelor dan beragam makanan maupun minuman lainnya,” kata dia.

 

Selain itu, MOI memproduksi tepung daun kelor (murni dan sebagai pencampur), dan produk kesehatan seperti kapsul kelor, cairan obat dalam kelor, serta jamu tetes. “Saat ini kami sedang proses untuk produk kecantikan seperti kosmetik alami berbasis minyak biji kelor, namun belum dijual bebas, karena masih dalam proses perijinan BPOM,” ujarnya.

Baca Juga:  Selebgram Fransizka Angela Berhasil Bangun Bisnis Kecantikan Hingga Korea Selatan

 

Dudi mengatakan prospek bisnis kelor sangat menjanjikan. Untuk menjaga keberlangsungan atau keberlanjutan produk kelor dibutuhkan ketersediaan bahan baku yang memadai dan terjamin. “Kami mengelola Pusat Pembelajaran Moringa Organik Indonesia, sampai saat ini sudah melatih lebih dari 1.000 orang, termasuk generasi muda,” ucapnya.

 

Dia berharap kalangan muda mau ikut terjun langsung menggeluti usaha kelor. “Turut berkontribusi memajukan kelor Indonesia agar semakin dikenal dan diminati pasar global”.

 

Kementerian Pertanian mendorong petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tetapi juga turut mengembangan off farm melalui hilirisasi produk pertanian termasuk perkebunan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta jajaran pertanian menggali terus potensi produk turunan sehingga memiliki kualitas yang baik, bermutu, bernilai tambah, dan berdaya saing. Sehingga produk hilirisasi pertanian berdampak positif terhadap pendapatan petani itu sendiri. “Pekebun dan generasi muda harus sigap dan jeli melihat peluang besar produk olahan hasil perkebunan. Peran dan kontribusi aktifmu dapat memajukan dan memperkuat perekonomian negara. Jadikan kelor ini semakin digandrungi di pasar global,” kata Menteri Syahrul.

Aulanews.id, Makkah () — Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi Daerah Kerja (Daker) Makkah siap menyambut kedatangan jamaah haji Indonesia. Hal ini diungkapkan Kepala Daker Makkah Khalilurahman di Kantor...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist