Selain itu, MOI memproduksi tepung daun kelor (murni dan sebagai pencampur), dan produk kesehatan seperti kapsul kelor, cairan obat dalam kelor, serta jamu tetes. “Saat ini kami sedang proses untuk produk kecantikan seperti kosmetik alami berbasis minyak biji kelor, namun belum dijual bebas, karena masih dalam proses perijinan BPOM,” ujarnya.
Dudi mengatakan prospek bisnis kelor sangat menjanjikan. Untuk menjaga keberlangsungan atau keberlanjutan produk kelor dibutuhkan ketersediaan bahan baku yang memadai dan terjamin. “Kami mengelola Pusat Pembelajaran Moringa Organik Indonesia, sampai saat ini sudah melatih lebih dari 1.000 orang, termasuk generasi muda,” ucapnya.
Dia berharap kalangan muda mau ikut terjun langsung menggeluti usaha kelor. “Turut berkontribusi memajukan kelor Indonesia agar semakin dikenal dan diminati pasar global”.
Kementerian Pertanian mendorong petani tidak hanya mengerjakan aktivitas on farm, tetapi juga turut mengembangan off farm melalui hilirisasi produk pertanian termasuk perkebunan. Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo meminta jajaran pertanian menggali terus potensi produk turunan sehingga memiliki kualitas yang baik, bermutu, bernilai tambah, dan berdaya saing. Sehingga produk hilirisasi pertanian berdampak positif terhadap pendapatan petani itu sendiri. “Pekebun dan generasi muda harus sigap dan jeli melihat peluang besar produk olahan hasil perkebunan. Peran dan kontribusi aktifmu dapat memajukan dan memperkuat perekonomian negara. Jadikan kelor ini semakin digandrungi di pasar global,” kata Menteri Syahrul.
Dia mendorong produksi dan produktivitas pertanian dengan ketersediaan bahan baku perkebunan. “Juga menjamin kontinuitas produk turunan, dengan didukung terobosan baru yang lebih kreatif, inovatif dan teknologi yang semakin mumpuni,” ujar Syahrul.
Disisi lain, Direktur Jenderal Perkebunan, Andi Nur Alam Syah mengatakan, potensi produk turunan perkebunan sangat besar dan sudah pasti dibutuhkan serta semakin dilirik pasar global. Untuk itu kita perlu kembangkan dan memperkuat perkebunan dari hulu hingga ke hilir. Selain itu perlu juga diperhatikan dalam merancang kemasan produk turunannya dan strategi pemasaran agar dapat menciptakan produk yang menarik, dan memberikan kesan tertentu yang dapat terus diingat di benak konsumen
Demi mewujudkan hal tersebut, tentu butuh sinergi atau kolaborasi bersama dan saling menguatkan. Mari kita bersama-sama perkuat potensi-potensi hasil olahan tanaman perkebunan, hingga bisa terus melejit di pasar internasional.(Vin)