Saat ini, sekitar lebih dari 4.000 WNI tinggal di Filipina. Hingga berita ini diturunkan, Kementerian Luar Negeri RI belum merespons pertanyaan CNNIndonesia.com terkait jumlah WNI yang terdampak Topan Rai di Filipina.
Topan Rai menerjang sejumlah wilayah di tenggara Filipina sejak pertengahan pekan lalu.
Salah satu daerah yang terdampak parah yakni Dinagat. Hingga kini, ada 14 orang yang tewas di wilayah tersebut imbas badai besar.
Sementara itu, tercatat total ada 375 orang yang tewas akibat topan super itu. Sebanyak 380 ribu penduduk pun telah dievakuasi.
Para warga yang menjadi korban Topan Rai pun mulai menjerit meminta bantuan makanan setelah beberapa hari terlantar.
Wali Kota Tubajon, Fely Pedrablanca, mengatakan bahwa daerahnya terancam kehabisan makanan.
“Suplai makanan kami rendah. Mungkin, dalam beberapa hari kami akan benar-benar kehabisan (makan),” katanya, dikutip dari Reuters.
Kepala Bencana Leyte Selatan, Danilo Atienza, menyatakan bahwa bantuan dari pemerintah tak cukup untuk memenuhi kebutuhan para korban topan.
dilansir dari cnnindonesia.com