Wisatawan Indonesia Jadi Target Pasar Wisata Medis Jepang

Direktur Jakarta Travel Service (JTS) Gilang Gustya Pratama menambahkan, kerja sama ini menandai ikatan yang lebih erat antara Indonesia dan Jepang selama 65 tahun terakhir.

“Kami berharap dapat lebih memperkuat hubungan kedua negara dan saling berkontribusi dalam bidang perjalanan medis dan pariwisata,” ucap Gilang dalam kesempatan yang sama.

Jepang telah memfokuskan diri dalam penerimaan kunjungan serta pemberian pelayanan kesehatan kepada pasien-pasien dari luar negeri sejak 2010. Jepang dikenal dengan fasilitas kesehatan kelas dunia, yang dilengkapi dengan teknologi mutakhir dan mematuhi standar kualitas yang ketat dan profesional medis Jepang.

Tren Wisata Kesehatan

Sebagai informasi, Iseikai International General Hospital direncanakan akan dibuka pada Oktober 2023 ini dengan konsep “i-Mall”, kompleks medikal yang juga menyediakan bioskop, art street, kafe, dengan menu sehat sehingga dapat menjadi tempat pertukaran budaya tidak hanya Jepang dan Indonesia, tapi juga dengan wisatawan mancanegara lainnya.

Baca Juga:  Kelurahan Dowora Menyemarakkan HUT RI Ke-78 dengan Berbagai Lomba

Usai pandemi Covid-19, ada banyak kebiasaan baru bagi masyarakat, seperti lebih peduli dalam menjaga kesehatan. Hal itu juga menciptakan tren dalam berwisata, yaitu wisata kesehatan (health tourism) atau medical tourism.

“Kini setelah ancaman Covid-19 mulai mereda, masyarakat di seluruh dunia mulai keluar rumah, tidak terkecuali untuk menikmati liburan yang telah sekian lama tertunda. Semakin bergairahnya dunia wisata pasca pandemi tidak terkecuali dengan medical tourism. Paket pemeriksaan dan pengobatan medis ditambah kegiatan wisata berlangsung marak belakangan ini,” tutur Gilang.

Jakarta – TNI Angkatan Laut (TNI AL) kembali menunjukkan kekuatan armadanya dalam kegiatan Sailing Pass yang digelar di kawasan Teluk......

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist