Aulanews.id, Palembang – Museum Bayt Alquran Al Akbar merupakan salah satu destinasi wisata religi di Palembang, Sumatera Selatan, tepatnya di Jl. Moh. Amin, Kecamatan Gandus.
Di dalam museum tersebut, terdapat sebuah Al-Quran dari ukiran kayu yang konon untuk membuatnya membutuhkan waktu sekitar tujuh tahun.
Dilansir HarianHaluan.com dari jejakpiknik.com, sebelum dipublikasikan kepada dunia, Al-Quran ini dipajang terlebih dahulu di ruang pamer Masjid Agung Palembang selama kurang lebih 3 tahun. Pemajangan tersebut dengan maksud agar Al-Quran yang telah dibuat mendapat koreksi dari seluruh umat.
Pada akhir 2011, Alquran raksasa ini siap dipublikasikan. Hingga pada akhirnya, Senin, 30 Januari 2012, Presiden Indonesia ke-6, Susilo Bambang Yudhoyono meresmikannya sebagai Alquran terbesar di Indonesia dan di dunia yang dicetak di atas lembaran kayu.
Alquran raksasa ini dibuat di atas lembaran kayu trembesi dengan ukiran berciri khas kota Palembang.
Kayu yang digunakan yaitu kayu trembesi asli dari Palembang. untuk Alquran raksasa tersebut membutuhkan 40 meter kubik.
Pembuatan Alquran raksasa ini juga ditujukan sebagai salah satu cara mengenalkan keindahan sejarah dan budaya yang ada di provinsi Sumatera Selatan.
Biaya yang dikeluarkan untuk membuat Alquran raksasa ini mencapai Rp2 Miliar. Bila menghitung sendiri, ukuran halamannya adalah 177 cm X 140 m X 2,5 cm dengan ketebalan total 9m.
Alquran raksasa ini memiliki total 630 halaman dan dilengkapi tajwid beserta doa khataman. Tiap ukiran ayatnya dibuat latar belakang berwarna coklat kayu dan ditulis dengan huruf emboss kuning. (Mg06)