Aulanews.id – Tim yang melakukan misi berisiko tinggi menyaksikan permusuhan yang intens di sekitar mereka, serta banyaknya pasien dan kepadatan yang disebabkan oleh orang-orang yang mencari perlindungan.
Mereka juga melaporkan bahwa kebutuhan pangan masih sangat memprihatinkan di seluruh wilayah kantong, sehingga berdampak pada operasi, dimana masyarakat yang kelaparan menghentikan konvoi dengan harapan dapat menemukan makanan.
Direktur Jenderal WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengeluarkan seruan baru kepada komunitas internasional untuk “mengambil langkah-langkah mendesak guna meringankan bahaya besar yang dihadapi penduduk Gaza dan membahayakan kemampuan pekerja kemanusiaan untuk membantu orang-orang yang mengalami luka parah, kelaparan akut, dan kondisi parah. risiko penyakit.”
Rumah sakit menampung ribuan orangTim kesehatan mengunjungi dua rumah sakit pada hari Selasa – Al-Shifa di Gaza utara dan Al-Amal Masyarakat Bulan Sabit Merah Palestina (PRCS) di selatan.
Kedua rumah sakit tersebut juga berfungsi sebagai tempat penampungan bagi orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat konflik yang sedang berlangsung, dengan 50.000 orang dilaporkan di Al-Shifa dan 14.000 di Al-Amal.
Di Al-Shifa, WHO mengirimkan bahan bakar untuk menjaga layanan kesehatan penting tetap berjalan. Staf juga membawa pasokan medis, bersama dengan badan anak-anak PBB, UNICEF. Untuk mendukung mitra LSM World Central Kitchen, WHO juga menyampaikan materi yang akan mendukung dapur di rumah sakit.
Toko Obat Pusat Gaza juga menerima pasokan medis dan akan bertindak sebagai pusat pengiriman ke rumah sakit lain.
Dampak pemogokanTim yang berangkat ke Al-Amal melihat dampak dari serangan baru-baru ini yang melumpuhkan menara radio rumah sakit dan berdampak pada sistem pengiriman ambulans pusat di seluruh wilayah Khan Younis, yang berdampak pada lebih dari 1,5 juta orang. Hanya lima dari sembilan ambulans rumah sakit yang masih berfungsi.
Staf WHO melaporkan bahwa mustahil berjalan di dalam rumah sakit tanpa melangkahi pasien dan orang yang mencari perlindungan. Selain itu, hanya sedikit toilet yang berfungsi dan tersedia di rumah sakit, gedung-gedung komunitas di dekatnya, dan pusat pelatihan PRCS.
Saat mereka transit di Gaza, staf menyaksikan puluhan ribu orang melarikan diri dari serangan besar-besaran di Khan Younis dan Area Tengah dengan berjalan kaki, menggunakan keledai, atau menggunakan mobil. Tempat perlindungan sementara sedang dibangun di sepanjang jalan.