“Maka siapa saja yang berusaha menyebarluaskan ideologi dan atau bermaksud merongrong konsensus bangsa Indonesia dan mencoba coba membuat negara Islam wajib diusir dari Indonesia,” kata mantan Ketua Umum PBNU dua periode ini.
Kiai Said juga mengingatkan pentingnya kewaspadaan akan keberadaan Indonesia pada posisi terbuka bagi dunia, yang sangat memungkinkan untuk diinfiltrasi, dipengaruhi dan dijadikan pasar atau menjadi dimungkinkan untuk dijadikan tempat pembuangan sampah peradaban dari negara negara maju. Karena itu, menurut dia, Indonesia wajib menjadi global player dan menjadi titik keseimbangan dunia.
“Indonesia juga harus mampu memenangkan perang kebudayaan pop, perang mata uang, perang biologi, perang makanan, air dan energi dan perang iklim dan bencana, yang tengah dan sedang terjadi,” jelas Pengasuh Pesantren Al Tsaqofah ini.
Sementara itu, ketua panitia yang sekaligus Ketua Islam Nusantara Foundation (INF), Helmy Faisal Zaini menyampaikan bahwa Pidato Kebudayaan ini penting diselenggarakan dan selalu digelar INF setiap tahun. Dia pun menjelaskan alasan Pidato Kebudayaan tahun ini dilaksanakan di Gedung Joeang 45.
“Penting bagi semua generasi bangsa untuk memiliki spirit juang 45, meneladani ketangguhan para pejuang dan pendiri bangsa, serta menapak jejak semangat kemerdekaan yang bisa diserap dan dipancarkan dari gedung Joeang 45 ini. Pidato Kebudayaan ini digaungkan dari Gedung Joeang 45 untuk ditransmisikan ke seluruh hati sanubari warga bangsa Indonesia dan dipantulkan sebagai doa dan pengharapan kepada Allah SWT untuk Indonesia masa depan yang lebih gemilang,” jelas Anggota DPR RI ini.