Warga Palestina Menggalang Dana untuk Mengevakuasi dan Menyelamatkan Keluarga Mereka di Gaza

Dia mengatakan: “Saya kehabisan kata-kata untuk menggambarkannya. Tidak ada kata-kata yang cukup. Bayangkan saja Anda diberitahu bahwa keluarga Anda menjadi korban genosida dan Anda berjarak jauh dari mereka, dan tidak ada yang bisa Anda lakukan untuk menyelamatkan mereka. Saya tidak pikir ada manusia yang bisa hidup dengan itu. Itulah mengapa saya dan banyak orang seperti saya merasa begitu tidak berdaya dan putus asa.”

Seorang pengungsi Palestina yang tinggal di Inggris, yang ingin tetap anonim, mengatakan keputusan untuk mengadakan penggalangan dana sulit tetapi mereka tidak punya pilihan lain.

Mereka mengatakan: “Tidaklah mudah memutuskan untuk melakukan kampanye penggalangan dana karena kami memahami implikasi etisnya dan bagaimana hal itu mungkin diambil dari dukungan yang seharusnya diberikan kepada orang-orang di Gaza. Dan saya pikir ada ketakutan bahwa kampanye-kampanye ini memfasilitasi pengusiran paksa orang Palestina. Saya pikir tidak ada pilihan lain selain memikirkan tentang kelangsungan hidup.”

Ghassan Ghaben, koordinator kampanye Gaza Families Reunited, mengatakan pemerintah Inggris harus segera memperkenalkan skema visa seperti Ukraina, terutama mengingat ancaman serangan di Rafah.

Ghaben, yang orang tuanya dan tiga saudaranya berada di Rafah, mengatakan: “Kami telah hancur selama enam bulan ini, tetapi sekarang kami merasa tidak ada harapan sama sekali. Kami meminta agar keluarga kami bersama kami sementara waktu, sehingga kami dapat menjaga mereka setelah apa yang telah terjadi.”

Pemerintah mengatakan tidak memiliki rencana untuk membentuk rute terpisah bagi orang Palestina untuk datang ke Inggris. Seorang juru bicara mengatakan: “Kami bekerja siang malam untuk membawa warga negara Inggris yang ingin pergi keluar dari Gaza. Kami memiliki tim di lapangan di Kairo dan di perbatasan Rafah yang memberikan bantuan konsuler. Siapa pun yang merupakan tanggungan warga negara Inggris yang membutuhkan visa dapat mengajukan satu.”

Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menegaskan komitmen Indonesia untuk mendorong perdagangan yang terbuka, teratur, namun tetap adil dalam Leaders Retreat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Kerja Sama Ekonomi Asia-Pasifik (APEC) 2024...

Kiai Bertutur

Sosial

Add New Playlist