Aulanews.id – Saat air surut di Stronie Slaskie, salah satu daerah yang paling parah terdampak banjir besar di Polandia barat daya, penduduk dan relawan mulai membersihkan dengan harapan rumah mereka bisa dihuni sebelum musim dingin tiba.
Sebagian kota pegunungan yang berpenduduk 5.000 orang itu terendam ketika bendungan jebol akhir pekan lalu, selama banjir terburuk di Eropa Tengah dalam lebih dari dua dekade. Banjir tersebut telah menyebabkan kerugian miliaran dolar dan menewaskan sedikitnya 24 orang.
Miroslaw Wegrzyn, 67 tahun, yang telah mengelola toko es krim “Ice Cool” selama 30 tahun, mengatakan air naik hingga melewati pintu rumahnya. Ketika air surut, ia mendapati bangunan itu penuh lumpur di antara mesin-mesin yang rusak dan ratusan batang es.
“Gelombang setinggi hampir tiga meter datang ke sini, dan saat bendungan jebol, semuanya tersapu bersih,” katanya. Ia menambahkan bahwa ia tidak memiliki asuransi dan tidak tahu apakah ia akan membangun kembali tokonya.
Banjir ini menghancurkan rumah-rumah dan mobil, serta meninggalkan jalanan yang tertutup lumpur, puing-puing, dan sisa-sisa kehancuran.
“Kita harus membangun kembali. Membangun kembali secara perlahan, sambil menunggu cuaca membaik dan berharap musim dingin datang selambat mungkin,” kata Grzegorz Ukrainski, 42 tahun, seorang pengusaha dari kota di timur laut, Opole, yang menjadi relawan untuk membantu membersihkan di Stronie Slaskie. Dilansir dari Reuters pada hari Minggu (22/09/2024).