Sebelum pulang ke Semarang, pada Ahad (26/08/2024) pagi, rombongan Ceng Beng ini menyaksikan sunrise di Rolak 70, yang merupakan salah satu bendungan bersejarah. Tidak lupa rekreasi ke Candi Rimbi, Candi Tikus dan mengunjungi Maha Vihara Mojopahit, Trowulan, Mojokerto.
Boen Hian Tong (BHT) adalah satu-satunya perkumpulan Tionghoa paling tua di Semarang yang masih berdiri dan aktif hingga saat ini. Peresmian BHT diselenggarakan pada tanggal 15 Cia Gwee Imlek 2427 pada malam Cap Go Meh (Shi Wu Jie) atau bertepatan dengan tanggal 9 Februari 1876 di sebuah rumah di Gang Gambiran, Semarang.
“Tujuan didirikan BHT sekedar untuk mempererat tali persaudaraan dengan jalan mengembangkan seni tetabuhan Tionghoa. Kesenian bermusik waktu itu Lamkwan yang dimainkan secara rutin setiap tanggal 1 dan 15 penanggalan Imlek,” tutur Harjanto.
Meskipun berawal sebagai perkumpulan hiburan dengan berkesenian memainkan Lamkwan, akhirnya berkembang menjadi organisasi sosial yang lebih luas dengan memberikan bantuan di kalangan mereka yang membutuhkan. “Sehingga awalnya perkumpulan untuk berkesenian, kini menjadi perkumpulan sosial juga,” pungkasnya. (RH/Hb)